Tidak Lagi Sehat dan Susah Sejalan, Ini Perilaku Buruk Pasangan yang Tidak Bisa Ditoleransi

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 17 Februari 2024 | 17:00 WIB
Perilaku buruk pasangan yang tidak bisa ditoleransi (Freepik)

Nakita.id - Dalam setiap hubungan, baik itu pacaran, bertunangan, atau dalam pernikahan, menyikapi perilaku pasangan adalah hal yang sangat penting.

Namun, terkadang ada perilaku buruk dari pasangan yang sulit untuk ditoleransi.

Ketika perilaku tersebut melewati batas dan mempengaruhi kesejahteraan atau kebahagiaan, penting untuk mengenali tanda-tandanya dan mengambil tindakan yang sesuai.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa perilaku buruk yang sebaiknya tidak ditoleransi.

Yuk simak!

Perilaku Buruk Pasangan yang Tidak Bisa Ditoleransi

1. Kekerasan Fisik atau Emosional

Salah satu tanda yang paling jelas bahwa perilaku pasangan tidak bisa ditoleransi adalah kekerasan fisik atau emosional.

Ini termasuk penggunaan kekerasan fisik seperti memukul, menendang, atau menyakiti secara fisik, serta kekerasan emosional seperti menghina, mengancam, atau mengendalikan secara emosional.

Tidak ada alasan atau pembenaran yang sah untuk perilaku kekerasan ini, dan Moms tidak boleh tinggal dalam hubungan yang mengancam keselamatan dan kesejahteraan.

2. Pengkhianatan atau Perselingkuhan

Pengkhianatan atau perselingkuhan adalah tanda lain dari perilaku buruk pasangan yang tidak bisa ditoleransi.

Baca Juga: Ini Tips Memilih Buket Bunga untuk Kado Valentine, Cobalah Sesuaikan dengan Karakter Pasangan

Ini mencakup berselingkuh secara fisik dengan orang lain atau berselingkuh secara emosional dengan terlibat dalam hubungan yang intim atau rahasia dengan orang lain.

Pengkhianatan menghancurkan kepercayaan dalam hubungan dan bisa sangat menyakitkan secara emosional.

Jika pasangan tidak dapat diandalkan atau setia, hubungan tersebut mungkin tidak sehat untuk.

3. Pengendalian atau Manipulasi

Perilaku pasangan yang mencoba mengendalikan atau memanipulasi juga tidak bisa ditoleransi dalam hubungan.

Ini bisa termasuk mengontrol apa yang Moms lakukan, siapa yang Moms temui, atau bagaimana kalian menghabiskan uang.

Manipulasi juga bisa terjadi dalam bentuk pujian berlebihan, pemberian hukuman yang tidak adil, atau membuat Moms merasa bersalah atas keputusan atau tindakan kalian.

Tidak ada tempat untuk kekuasaan yang tidak sehat atau kontrol berlebihan dalam hubungan yang baik.

4. Ketidaksetiaan atau Kebohongan Berulang

Ketidaksetiaan dan kebohongan berulang dari pasangan juga merupakan perilaku buruk yang tidak bisa ditoleransi.

Ini termasuk tidak memenuhi janji atau komitmen, terus-menerus berbohong atau menyembunyikan hal penting dari Moms, atau memiliki pola perilaku tidak etis atau tidak jujur.

Baca Juga: Cara Membuat Pasangan Semakin Sayang Meski Sudah Lama Menikah

Keharusan dasar dalam hubungan adalah kejujuran dan kepercayaan, dan jika pasangan tidak dapat memenuhi keduanya, itu dapat merusak hubungan.

5. Perilaku Addiktif atau Destructive

Perilaku addiktif atau merusak seperti penyalahgunaan alkohol, obat-obatan, judi, atau perilaku seksual yang berisiko juga merupakan tanda perilaku buruk pasangan yang tidak bisa ditoleransi.

Kecanduan atau perilaku merusak sering kali menyebabkan masalah besar dalam hubungan, termasuk masalah keuangan, ketidakstabilan emosional, atau bahkan kekerasan.

Jika pasangan memiliki kecenderungan untuk perilaku adiktif atau merusak, itu mungkin perlu ditangani dengan serius atau bahkan mempertimbangkan untuk keluar dari hubungan.

6. Ketidakmampuan untuk Menghargai atau Menghormati

Jika pasangan tidak dapat menghargai atau menghormati sebagai individu, itu juga merupakan tanda perilaku buruk yang tidak bisa ditoleransi.

Ini bisa termasuk meremehkan pendapat atau kebutuhan, mengabaikan perasaan atau keinginan, atau bahkan menunjukkan ketidakpercayaan atau penghinaan terhadap Moms.

Hubungan yang sehat membutuhkan saling penghargaan dan hormat sebagai dasar yang kuat.

7. Perilaku yang Mengganggu Kesehatan atau Kesejahteraan

Perilaku pasangan yang mengganggu kesehatan atau kesejahteraan, baik secara fisik maupun emosional, juga tidak bisa ditoleransi.

Baca Juga: Tips Menjalin Hubungan Asmara Baru Setelah Bercerai Membantu Cari Pasangan Baru

Ini bisa termasuk memicu stres berlebihan, menyebabkan masalah kesehatan mental atau fisik, atau menciptakan lingkungan yang tidak aman atau tidak stabil bagi.

Prioritas utama dalam hubungan haruslah keselamatan dan kesejahteraan, dan jika perilaku pasangan mengancam hal tersebut, Moms harus segera mengambil tindakan.

8. Ketidakmampuan untuk Berkomunikasi atau Memperbaiki Masalah

Jika pasangan tidak mau berkomunikasi secara terbuka atau tidak mau bekerja sama untuk memperbaiki masalah dalam hubungan, itu juga merupakan tanda perilaku buruk yang tidak bisa ditoleransi.

Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam hubungan yang sehat, dan jika pasangan tidak mau berkomitmen untuk berbicara dan menyelesaikan masalah bersama, itu dapat merusak keintiman dan kebahagiaan dalam hubungan.

9. Ketidakmampuan atau Ketidaktertarikan untuk Bertumbuh Bersama

Hubungan yang sehat adalah tentang tumbuh bersama, baik sebagai individu maupun sebagai pasangan.

Jika pasangan tidak mau berkembang atau tidak tertarik untuk memperbaiki diri sendiri atau hubungan, itu dapat menjadi tanda bahwa mereka tidak benar-benar berinvestasi dalam hubungan.

Ketidakmampuan atau ketidaktertarikan untuk tumbuh bersama dapat menyebabkan stagnasi atau bahkan kemunduran dalam hubungan.

Baca Juga: Jarang Orang Mau Melakukannya Padahal Ini Manfaat Olahraga Bersama Pasangan