Apakah Anak yang Stunting juga Memengaruhi Pertumbuhan Sistem Reproduksinya?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 23 Maret 2024 | 18:30 WIB
Pengaruh stunting pada reproduksi anak (Pixabay)

Nakita.id - Stunting, yang merupakan kondisi gagal pertumbuhan linier pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan paparan infeksi berulang pada periode pertumbuhan awal, telah menjadi isu kesehatan global yang serius.

Selain menyebabkan masalah kesehatan fisik dan perkembangan, stunting juga dapat berdampak pada pertumbuhan reproduksi anak di masa dewasa.

Mengutip dari Baby Center, berikut ini akan menggali pengaruh stunting pada pertumbuhan reproduksi anak dan dampaknya dalam jangka panjang:

Pengaruh Stunting pada Pertumbuhan Reproduksi Anak

1. Gangguan Pematangan Reproduksi

Stunting dapat memengaruhi sistem reproduksi pada anak-anak dengan mengganggu pematangan organ reproduksi, seperti ovarium pada anak perempuan dan testis pada anak laki-laki. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan reproduksi mereka di masa dewasa.

2. Gangguan Fungsi Hormonal

Kekurangan gizi yang terjadi pada periode pertumbuhan awal dapat memengaruhi produksi hormon-hormon reproduksi seperti estrogen, progesteron, dan testosteron. Gangguan fungsi hormonal ini dapat berdampak pada siklus menstruasi, ovulasi, dan kualitas sperma di masa dewasa.

3. Risiko Komplikasi Kehamilan

Anak perempuan yang mengalami stunting cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat, dan persalinan prematur. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayi.

4. Peningkatan Risiko Infertilitas

Stunting dapat meningkatkan risiko infertilitas pada masa dewasa, baik pada pria maupun wanita. Gangguan pada pematangan organ reproduksi dan fungsi hormonal dapat menyebabkan masalah kesuburan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Adakah Susu Khusus yang Harus Dikonsumsi Anak Stunting untuk Tumbuh Kembangnya?

5. Gangguan Perkembangan Janin

Jika seorang wanita yang mengalami stunting hamil, ia mungkin mengalami risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah atau janin dengan pertumbuhan terhambat. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan perkembangan jangka panjang pada bayi.

Dampak Jangka Panjang

1. Peningkatan Risiko Kesehatan Mental dan Emosional

Anak-anak yang mengalami stunting pada masa kanak-kanak mungkin mengalami dampak psikologis jangka panjang.

Misalnya seperti rendahnya rasa percaya diri dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

2. Cicilan Kemiskinan Generasi Berikutnya

Stunting dapat memengaruhi produktivitas ekonomi di masa depan, karena anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki keterbatasan dalam kemampuan belajar dan berkontribusi pada masyarakat.

Hal ini dapat mengakibatkan kemiskinan yang berkelanjutan di generasi berikutnya.

3. Penghambatan Pembangunan Sosial dan Ekonomi

Stunting dapat menghambat pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara dengan mengurangi potensi manusia dan produktivitas tenaga kerja.

Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan ketidaksetaraan ekonomi yang lebih besar.

Baca Juga: Daftar Makanan Sehat yang Bisa Meningkatkan Kualitas Anak Stunting