Nakita.id – Memiliki pasangan yang suka mengatur dapat menjadi tantangan tersendiri dalam hubungan.
Ya, meski niat dan maksudnya baik, tapi terlalu banyak mengatur juga tentunya dapat menyebabkan ketegangan dan ketidaknyamanan dalam hubungan.
Sayangnya, masih banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut dan justru berpikir itu adalah wujud kepedulian pasangan.
Agar hubungan tidak semakin buruk, penting untuk Moms memahami seperti apa tanda pasangan yang suka mengatur.
Berikut ini penjelasan dan cara menghadapinya dengan bijak.
Ciri-ciri pasangan yang suka mengatur
Inilah beberapa tanda pasangan suka mengatur yang kerap tidak disadari orang-orang.
1. Sering memiliki opini yang tegas
Mereka cenderung memiliki pendapat yang kuat tentang cara-cara tertentu dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik itu terkait pekerjaan, keuangan, atau rutinitas harian.
2. Cenderung dominan dalam pengambilan keputusan
Mereka cenderung mengambil alih pengambilan keputusan dan sulit untuk mengikuti arah yang berbeda dari yang mereka tentukan.
3. Sulit menerima kritik
Pasangan yang suka mengatur cenderung sulit menerima kritik atau saran dari pasangan mereka, karena mereka percaya bahwa cara mereka adalah yang terbaik.
4. Rutin memiliki jadwal yang ketat
Mereka cenderung memiliki jadwal harian yang ketat dan menginginkan pasangan mereka untuk mengikuti jadwal tersebut.
5. Sulit beradaptasi dengan perubahan
Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau cemas ketika ada perubahan dalam rutinitas atau rencana yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Ada 10 Cara Menghadapi Pasangan yang Sulit Diajak Berkomunikasi
Cara menghadapi pasangan yang suka mengatur
Melansir dari berbagai sumber, inilah langkah-langkah yang bisa Moms lakukan untuk menghadapi pasangan yang suka mengatur.
1. Komunikasi terbuka
Penting untuk memiliki komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan.
Sampaikan dengan lembut bagaimana perasaan Moms terkait dengan pengaturan yang berlebihan dan cari solusi bersama.
2. Beri penghargaan atas niat baik
Meskipun terlalu banyak mengatur bisa menjadi masalah, pastikan untuk menghargai niat baik pasangan. Beri tahu mereka bahwa Moms menghargai perhatian dan kepedulian mereka.
3. Tetap tenang dan sabar
Hadapi situasi dengan tenang dan sabar. Hindari konfrontasi yang tidak perlu dan cari waktu yang tepat untuk membahas masalah-masalah yang timbul.
4. Tetapkan batasan
Jika pengaturan pasangan mulai merasa terlalu mengganggu kebebasan Moms, tetapkan batasan yang jelas tentang hal-hal yang Moms anggap penting untuk diri Anda sendiri.
5. Ajak kolaborasi dalam pengambilan keputusan
Libatkan pasangan dalam proses pengambilan keputusan. Ajak mereka berkolaborasi dan berikan ruang bagi ide-ide dari kedua belah pihak.
6. Berikan dukungan emosional
Terkadang, keinginan untuk mengatur bisa berasal dari kekhawatiran atau rasa cemas. Berikan dukungan emosional kepada pasangan dan bantu mereka merasa lebih percaya diri dalam menghadapi perubahan.
7. Cari solusi bersama
Jika masalah terus berlanjut, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari konselor atau terapis yang dapat membantu Moms dan pasangan menemukan solusi yang tepat.
Memiliki pasangan yang suka mengatur memang bisa menjadi tantangan dalam hubungan. Tetapi, dengan komunikasi yang terbuka, kesabaran, dan kolaborasi, Moms dapat menghadapi situasi tersebut dengan bijak.
Ingatlah bahwa setiap hubungan memiliki dinamika uniknya sendiri, dan penting untuk terus bekerja sama untuk mencapai keseimbangan dan keharmonisan dalam hubungan Moms. (*)
Baca Juga: Jangan Buru-buru Menikah Lagi, Ini 10 Tips Mendekatkan Pasangan Baru dengan Anak