Bolehkah Memberi Anak Minuman Berpemanis dalam Kemasan Berlabel 'Healthy' atau 'Low Sugar'?

By Shannon Leonette, Selasa, 23 April 2024 | 19:15 WIB
Sebagai ganti minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), Moms boleh-boleh saja memberikan minuman berlabel "healthy" atau "low sugar". (Freepik.com)

Nakita.id - Minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) semakin banyak berada di pasaran.

MBDK sendiri disukai di semua kalangan, tak terkecuali anak-anak.

Bagaimana tidak, MBDK memiliki varian rasa yang sangat beragam, bahkan dijual dengan harga yang terjangkau.

Meski digemari anak, Moms harus mencegah pemberian jenis minuman kemasan ini.

Pasalnya, MBDK berpotensi meningkatkan risiko penyakit di usia dini.

Misalnya seperti, obesitas, diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, hingga asma.

Mungkin Moms ingin mengganti minuman kesukaan anak dengan minuman kemasan yang terdapat label tulisan "healthy" atau "low sugar".

Lantas, apakah cara di atas boleh dilakukan?

Berikut ini penjelasan selengkapnya menurut dokter spesialis gizi klinik, dr. Liliana, M.Gizi, Sp.GK.

Bolehkah Memberikan Anak Minuman Kemasan Berlabel "Healthy" atau "Low Sugar"?

Pada dasarnya, Moms boleh-boleh saja memberikan minuman kemasan bertuliskan "healthy" atau "low sugar" kepada anak.

Akan tetapi, dr. Liliana, M.Gizi, Sp.GK mengingatkan untuk rutin memperhatikan label kemasan sebelum membeli.

Baca Juga: Cegah Si Kecil Minum Minuman Berpemanis dalam Kemasan, Ketahui Berapa Batasan Gula untuk Anak menurut Dokter Gizi

"Jika dalam produk kemasan minuman dituliskan 'low sugar', maka kandungannya tidak lebih dari 5 gram gula per 100 gram minuman.

Namun, sebaiknya tetap diperhatikan kandungan sukrosa dalam informasi gizi, apakah melebihi 10 gram dalam satu sajian kemasan dengan batasan maksimal satu sajian sehari," jelas dr. Liliana saat dihubungi Nakita, Selasa (23/4/2024).

dr. Liliana, M.Gizi, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pondok Indah.

dr. Liliana menyebut, jumlah tersebut, apabila dihitung dengan camilan lainnya seperti yogurt, makanan bayi, kue kering, dan jus buah dalam satu hari, tidak boleh melebihi 25 gram sehari.

Dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pondok Indah ini bahkan menyampaikan bahwa American Heart Association (AHA) dan WHO menganjurkan untuk tidak memberikan gula tambahan pada anak usia di bawah 2 tahun.

"Sedangkan, anak usia 2–18 tahun hanya boleh diberikan gula tambahan sebesar kurang dari 10 persen dari total energi, yaitu kurang dari 100 kalori per 25 gram atau 6 sendok teh dalam sehari," ungkapnya.

Alternatif Minuman Sehat untuk Anak

dr. Liliana mengatakan, jika anak butuh minuman pelepas dahaga, maka dianjurkan untuk minum air putih.

Atau, Moms juga bisa memberikan jus yang terbuat dari sayur atau buah.

Alih-alih membelinya dari pasaran, Moms bisa membuatnya sendiri di rumah tanpa pemanis tambahan dan diberikan kepada anak.

"Untuk camilan bisa berupa yogurt rendah gula atau susu tanpa berperisa dari kemasan produk yang berlabel food-grade," tambahnya.

Selain itu, dr. Liliana juga mengingatkan orangtua untuk tidak memberikan minuman kemasan sebagai minuman utama pada anak berusia di bawah lima tahun.

Baca Juga: Anak Suka Minuman Manis Sampai Buat Moms Khawatir? Ini yang BIsa Dilakukan

"Karena, kandungan tinggi karbohidrat sederhana (gula) dan air dapat menyebabkan kenaikan gula darah serta rasa kenyang dalam waktu singkat," terang dr. Liliana.

Sebagai gantinya, Moms perlu memberikan kandungan spesifik yang sebenarnya dibutuhkan anak pada fase tumbuh kembang berupa gizi seimbang.

Gizi seimbang yang dimaksud ini adalah:

- Karbohidrat kompleks

- Protein hewani dan nabati (dalam jumlah cukup)

- Lemak (dalam jumlah sedikit)

- Serat

- Vitamin

- Mineral

Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai boleh atau tidaknya memberikan minuman kemasan yang ada label tulisan "healthy" atau "low sugar" kepada anak.

Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya, Moms. (*)

Baca Juga: Jangan Terlena Rasanya yang Nikmat, Ternyata 8 Minuman Ini Bisa Menyebabkan Jerawat Bermunculan