Nakita.id - Isi gugatan Ria Ricis terhadap Teuku Ryan ramai dibicarakan oleh publik pasca pasangan ini dinyatakan resmi bercerai.
Salah satu yang menjadi poin gugatan Ricis adalah sang suami, Teuku Ryan sudah jarang atau bahkan tidak memberikan nafkah batin.
Ria Ricis memamaprkan bahwa Teuku Ryan sudah jarang memberikan nafkah batin sejak usia kehamilan trimester 2.
Hal ini terus berlanjut sampai akhirnya anak mereka Cut Raifa Aramoana berusia 8 bulan.
Ricis menyebutkan kalau alasan Ryan menolak memberikan nafkah batin adalah karena capek.
Ditambah, Ryan tidak suka kalau hubungan sang istri dan ibu kandungnya tidak baik.
Ricis mengatakan sudah mencoba cara agar Ryan mau kembali berhubungan intim.
Namun usaha Ricis tersebut tidak membuahkan hasil.
Berangkat dari sini, apakah sebenarnya hubungan intim aman dilakukan saat hamil?
Ini penjelasannya seperti dilansir dari berbagai sumber.
Amankah Hubungan Intim Saat Hamil?
Hubungan intim sebenarnya aman dilakukan sepanjang sembilan bulan kehamilan.
Baca Juga: Ria Ricis Resmi Cerai, Teuku Ryan Harus Beri Nafkah Anak Bulanan
Termasuk di trimester pertama.
Kecuali jika dokter menyarankan Moms untuk menghindari hubugan intim untuk sementara waktu.
Hal ini biasanya karena kehamilan Moms dianggap berisiko.
Terlepas dari ini, tidak ada alasan Moms menghindari hubungan intim.
Otot di sekitar rahim, juga cairan ketuban akan melindungi janin.
Jadi Moms tidak perlu takut hubungan seks akan menyakiti si Kecil.
Ini karena penis tidak dapat menyentuh janin di dalam rahim.
Risiko keguguran di trimester pertama terbilang lebih tinggi ketimbang trimester lain.
Dan biasanya, keguguran ini terjadi ketika usia kehamilan sebelum 13 minggu.
Tapi perlu diketahui kalau hubungan intim bukan menjadi penyebabnya.
Ditambah, melakukan hubungan intim mendekati HPL bisa membantu memicu kontraksi persalinan nantinya.
Baca Juga: Perlakuan Aneh Tetangga Teuku Ryan Pasca Ria Ricis Gugat Cerai