Maraknya Tren ASI Bubuk, Ini Kata IDAI Tentang Keamanan dan Kualitas

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:30 WIB
Viral tren ASI bubuk, amankah? (Freepik)

Metode freeze-drying juga tidak melalui prosedur pasteurisasi yang bertujuan membunuh bakteri berbahaya.

Dalam hal ini, pasteurisasi sengaja dihindari untuk menjaga probiotik vital yang ada dalam ASI.

Dengan demikian, risiko kontaminasi tetap menjadi ancaman, khususnya pada saat rekonsiliasi penambahan air pada bubuk freeze-dryed ASI sebelum dikonsumsi bayi.

Metode pembuatan ASI bubuk juga belum didukung dengan pembuktian melalui riset ilmiah sehingga belum ada aturan atau rekomendasi penggunaannya oleh organisasi kesehatan seperti CDC, AAP, atau FDA.

Untuk itu, Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia memperingatkan kepada semua pihak agar tidak gegabah mempromosikan atau memberikan freeze-dryed ASI kepada bayi.

Apalagi bayi dengan kondisi medis tertentu seperti prematur atau bayi yang mengalami gangguan kekebalan tubuh atau penyakit kronis.

Zat aktif yang menjadi keunggulan ASI hilang dalam proses freeze-drying.

Produk susu bubuk ini tidak steril proses pembuatannya, ditambah adanya risiko multiplikasi bakteri selama penyimpanan.

IDAI juga menyarankan agar ibu tetap berupaya menyusui langsung dari payudara untuk menjalin kontak erat antara ibu dan bayi, menumbuhkan rasa aman, dan meningkatkan ikanan orangtua dan anak.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Tren ASI Bubuk, IDAI Buka Suara"

Baca Juga: Penyebab Bayi Sering Tersedak Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya