Kemenkes Tekankan Pentingnya Peran Posyandu dalam Mengatasi Stunting di Indonesia

By Shannon Leonette, Selasa, 14 Mei 2024 | 15:56 WIB
Kemenkes kembali menekankan pentingnya peran posyandu dalam mengatasi masalah stunting pada anak-anak Indonesia, khususnya anak balita. (Nakita.id/Nita)

Nakita.id - Stunting masih menjadi permasalahan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Stunting sendiri merupakan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Berdasarkan hasil dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 adalah 21,6 persen.

Angka ini merupakan penurunan dari tahun 2021, dimana prevalensi stunting saat ini berada di 24,4 persen.

Meski begitu, angka ini masih cukup tinggi dan pemerintah menargetkan untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada akhir 2024.

Untuk mempercepat penurunan masalah ini, Kemenkes menekankan bahwa posyandu justru menjadi garda terdepan dalam memantau tumbuh kembang anak itu sendiri.

Terutama, anak usia balita yang merupakan masa emas dalam tumbuh kembangnya.

Melansir dari laman resmi Sehat Negeriku milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), anak balita perlu dipantau pertumbuhannya setiap bulan di posyandu.

Beberapa kegiatan pemantauan yang dilakukan oleh para kader adalah:

- penimbangan dan pengukuran;

- pemberian tablet/kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus;

Baca Juga: Kemenko PMK dan BKKBN Jalin Kerja Sama untuk Cegah Stunting, Hadirkan Program KB untuk Calon Pengantin