Ciri-ciri Kejang pada Anak yang Berbahaya, Waspadai Tandanya!

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 26 Mei 2024 | 07:00 WIB
Ciri-ciri kejang anak yang berbahaya (Freepik)

Nakita.id - Kenali ciri-ciri kejang pada anak yang berbahaya, Moms wajib tahu!

Kejang pada anak adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian serius.

Kejang dapat muncul dalam berbagai bentuk dan tingkat keparahan, mulai dari yang ringan hingga yang berpotensi mengancam nyawa.

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengenali ciri-ciri kejang pada anak yang berbahaya agar dapat memberikan respons yang cepat dan tepat.

Artikel ini akan menguraikan tanda-tanda kejang berbahaya pada anak, penyebab yang mungkin, serta langkah-langkah yang harus diambil jika anak mengalami kejang.

Kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak yang tiba-tiba, tidak terkontrol, dan dapat menyebabkan perubahan perilaku, gerakan, perasaan, dan kesadaran.

Kejang pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk demam tinggi (kejang demam), epilepsi, infeksi otak, gangguan metabolisme, dan cedera kepala.

Ciri-ciri Kejang yang Berbahaya

1. Kejang yang Berlangsung Lebih dari 5 Menit

Salah satu tanda kejang yang berbahaya adalah durasinya.

Kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit memerlukan penanganan medis segera.

Kejang yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan komplikasi serius lainnya.

Baca Juga: BERITA POPULER: Ciri Bayi Kejang Usia 0-6 Bulan hingga Awal Hubungan Toxic Pasangan yang Suka Mengatur

2. Kejang yang Berulang dalam Waktu Singkat

Jika anak mengalami beberapa episode kejang dalam waktu singkat (misalnya dalam satu jam), ini adalah tanda bahaya.

Kejang berulang dapat menandakan kondisi medis yang serius dan memerlukan intervensi medis segera.

3. Kehilangan Kesadaran yang Lama

Anak yang mengalami kejang biasanya akan kehilangan kesadaran.

Namun, jika anak tidak segera sadar kembali setelah kejang berhenti atau jika kesadarannya tetap rendah untuk waktu yang lama, ini adalah tanda bahaya dan memerlukan perhatian medis segera.

4. Kesulitan Bernapas atau Bibir Membiru

Kejang yang disertai dengan kesulitan bernapas atau perubahan warna kulit, terutama jika bibir atau wajah anak membiru, adalah tanda berbahaya.

Ini bisa menunjukkan bahwa anak tidak mendapatkan cukup oksigen, yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan otak.

5. Kejang yang Melibatkan Seluruh Tubuh

Kejang yang melibatkan seluruh tubuh (tonik-klonik atau grand mal) seringkali lebih berbahaya dibandingkan kejang parsial atau fokal yang hanya mempengaruhi bagian tubuh tertentu.

Baca Juga: Ciri Bayi Kejang Usia 0-6 Bulan, Coba Lihat dari Cara Menyusunya

Kejang tonik-klonik ditandai dengan kekakuan otot di seluruh tubuh diikuti oleh gerakan menyentak yang tidak terkendali.

6. Kejang yang Disertai Demam Tinggi

Kejang demam biasanya terjadi pada anak-anak antara usia 6 bulan dan 5 tahun dan seringkali tidak berbahaya.

Namun, jika kejang demam berlangsung lama, berulang, atau terjadi pada anak di luar rentang usia ini, maka itu memerlukan evaluasi medis segera.

7. Kejang Setelah Cedera Kepala

Jika anak mengalami kejang setelah mengalami cedera kepala, ini adalah tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis segera.

Cedera kepala dapat menyebabkan pendarahan otak, bengkak, atau kerusakan lain yang memerlukan penanganan segera.

8. Perubahan Perilaku atau Kesadaran Sebelum atau Sesudah Kejang

Jika anak menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan atau perubahan tingkat kesadaran sebelum atau sesudah kejang, ini bisa menandakan adanya gangguan serius di otak.

Misalnya, anak mungkin tampak sangat bingung, tidak responsif, atau sangat mengantuk setelah kejang.

9. Muntah atau Kehilangan Kontrol Buang Air

Baca Juga: Bagaimana Tumbuh Kembang Bayi Epilepsi? Simak Ulasannya Moms!

Muntah atau kehilangan kontrol buang air kecil atau besar selama atau setelah kejang bisa menjadi tanda dari jenis kejang yang lebih serius dan memerlukan evaluasi medis segera.

10. Riwayat Epilepsi atau Gangguan Saraf Lainnya

Anak dengan riwayat epilepsi atau gangguan saraf lainnya lebih rentan terhadap kejang yang berbahaya.

Jika anak dengan kondisi ini mengalami kejang, orang tua harus segera mencari bantuan medis, terutama jika kejang berbeda dari biasanya atau berlangsung lebih lama.

Kejang pada anak bisa sangat menakutkan, namun dengan memahami ciri-ciri kejang yang berbahaya, orang tua dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan keselamatan anak.

Kejang yang berlangsung lama, berulang, disertai kesulitan bernapas, atau terjadi setelah cedera kepala adalah tanda-tanda bahwa anak memerlukan penanganan medis segera.

Dengan cepat mengenali tanda-tanda ini dan memberikan respons yang tepat, orang tua dapat membantu mencegah komplikasi serius dan memastikan anak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Jika Moms memiliki kekhawatiran mengenai kejang pada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan dan saran lebih lanjut.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan