Berbagai Upaya BKKBN dalam Menangani Angka Stunting di Indonesia

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 31 Mei 2024 | 12:30 WIB
Upaya BKKBN menangani stunting (freepik)

Nakita.id - Stunting adalah masalah kesehatan serius di Indonesia yang ditandai dengan kondisi anak yang memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya akibat kekurangan gizi kronis.

Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif anak.

Untuk mengatasi masalah ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah melakukan berbagai upaya strategis.

Upaya BKKBN dalam Menangani Stunting

1. Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Deskripsi: Program 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah periode kritis yang dimulai dari kehamilan hingga anak berusia dua tahun. BKKBN fokus pada intervensi gizi pada periode ini karena sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Strategi:

- Pemberian Makanan Tambahan (PMT): BKKBN bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk memberikan makanan tambahan bergizi kepada ibu hamil dan balita.

- Edukasi Gizi: Kampanye dan edukasi kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya gizi seimbang.

- Pemberian Suplemen: Suplemen zat besi dan asam folat untuk ibu hamil guna mencegah anemia yang dapat berdampak pada perkembangan janin.

2. Konseling dan Penyuluhan Keluarga

Deskripsi: Penyuluhan dan konseling kepada keluarga mengenai pentingnya gizi, kesehatan ibu dan anak, serta praktik pemberian makanan yang benar.

Strategi:

- Pelatihan Kader Posyandu: Melibatkan kader Posyandu untuk memberikan penyuluhan tentang gizi dan kesehatan kepada ibu hamil dan keluarga.

Baca Juga: Mengapa Anak yang Mengalami Stunting Tidak Bisa Disembuhkan?

- Kunjungan Rumah: Kunjungan rutin oleh tenaga kesehatan ke rumah-rumah untuk memberikan konseling dan memantau status gizi ibu dan anak.

3. Peningkatan Akses Layanan Kesehatan

Deskripsi: Meningkatkan akses ibu hamil dan balita terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Strategi:

- Layanan Kesehatan Gratis: Penyediaan layanan kesehatan gratis atau bersubsidi bagi ibu hamil dan anak balita.

- Peningkatan Fasilitas Kesehatan: Memperbaiki dan menambah fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu di daerah-daerah terpencil.

- Program Imunisasi: Memastikan semua anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan stunting.

4. Penguatan Program Keluarga Berencana (KB)

Deskripsi: Program Keluarga Berencana bertujuan untuk mengatur jarak kehamilan dan mengurangi angka kelahiran yang tidak diinginkan, yang dapat berdampak pada status gizi anak.

Strategi:

- Edukasi dan Sosialisasi KB: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB melalui kampanye dan penyuluhan.

- Pelayanan KB yang Mudah Diakses: Menyediakan berbagai metode kontrasepsi yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat.

5. Kerjasama Multi-Sektor

Deskripsi: BKKBN tidak bekerja sendiri, melainkan berkolaborasi dengan berbagai kementerian, lembaga, dan organisasi internasional.

Baca Juga: Pengaruh Stunting Menurut BKKBN dan Upaya Penyelesaiannya

Strategi:

- Kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan: Bekerjasama dalam penyusunan dan pelaksanaan program intervensi gizi dan kesehatan.

- Kemitraan dengan Swasta dan NGO: Melibatkan sektor swasta dan organisasi non-pemerintah dalam program-program peningkatan gizi dan kesehatan.

- Kampanye Nasional: Melibatkan media dan tokoh masyarakat dalam kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran tentang stunting.

6. Pemantauan dan Evaluasi

Deskripsi: Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas program dan intervensi yang dilakukan.

Strategi:

- Sistem Informasi Gizi: Mengembangkan sistem informasi untuk memantau status gizi anak dan ibu hamil secara real-time.

- Penelitian dan Studi Kasus: Melakukan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab stunting dan mengevaluasi keberhasilan program yang berjalan

- Laporan Berkala: Melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi secara berkala kepada pemerintah dan masyarakat.

Kesimpulan

BKKBN telah melakukan berbagai upaya strategis dalam menangani angka stunting di Indonesia melalui program 1000 Hari Pertama Kehidupan, konseling dan penyuluhan keluarga, peningkatan akses layanan kesehatan, penguatan program keluarga berencana, kerjasama multi-sektor, serta pemantauan dan evaluasi.

Upaya ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.

Baca Juga: Bagaimana Caranya Agar Anak Stunting Memiliki Pertumbuhan Optimal?