3 Pola Asuh yang Membuat Anak Manja dan Solusinya

By David Togatorop, Sabtu, 1 Juni 2024 | 08:34 WIB
Hindari pola asuh yang membuat anak manja. (Pixabay)

Nakita.id - Menghindari pola asuh yang membuat anak manja sangat penting untuk membentuk karakter anak yang mandiri, empati, dan mampu menghadapi tantangan hidup.

Memberikan fasilitas yang hanya secukupnya, mendorong kemandirian, dan membiarkan anak mengatasi masalah mereka sendiri adalah langkah-langkah penting dalam mendidik anak agar siap menghadapi masa depan.

Dengan pola asuh yang tepat, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan siap bersaing di dunia global.

Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka, namun kadang-kadang, niat baik ini bisa berakhir dengan membuat anak menjadi manja.

Pola asuh yang kurang tepat dapat menanamkan sifat manja pada anak.

Sifat itu dapat mempengaruhi kemandirian dan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan hidup.

Berikut adalah tiga bentuk pola asuh yang dapat membuat anak manja dan cara menghindarinya:

1. Melayani Semua Kebutuhan Anak

Orangtua yang menyediakan pengasuh untuk melayani semua kebutuhan anak, seperti makan, mandi, berpakaian, dan merapikan kamar, sebenarnya sedang menanamkan ketergantungan pada anak.

Ini terlihat menguntungkan, namun sebenarnya merugikan karena anak tidak belajar untuk mandiri.

Kemandirian sangat penting agar anak mampu menolong dirinya sendiri di masa depan ketika tidak ada orang lain yang dapat membantu.

Baca Juga: Tips Mendidik Anak Tunggal agar Tidak Manja, Kuncinya Aturan dan Disiplin yang Konsisten

Solusi:

a. Ajarkan Kemandirian Sejak Dini: Latih anak untuk melakukan tugas-tugas sederhana sendiri, seperti merapikan tempat tidur, menyiapkan buku pelajaran, dan makan sendiri.

b. Beri Tanggung Jawab: Berikan anak tanggung jawab sesuai usia mereka.

Ini akan membantu mereka belajar mandiri dan merasa percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.

2. Memberikan Fasilitas Superlengkap

Anak yang selalu mendapatkan fasilitas superlengkap akan terbiasa dengan kemudahan dan kenyamanan, sehingga saat fasilitas tersebut hilang, mereka akan merasa tersiksa.

Misalnya, anak yang selalu diantar supir dengan mobil yang nyaman kemana pun ia pergi, tidak akan mengerti betapa tidak nyamannya naik kendaraan umum.

Hal ini tidak hanya membuat anak kurang empati terhadap orang lain yang kurang beruntung, tetapi juga membuat mereka kesulitan beradaptasi ketika fasilitas tersebut tidak tersedia.

Solusi:

a. Kenalkan Anak pada Realitas Kehidupan: Sesekali ajak anak naik kendaraan umum atau berjalan kaki. Ini akan membantu mereka memahami kenyataan hidup yang dialami banyak orang.

b. Batasi Pemberian Fasilitas: Berikan fasilitas yang cukup sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Ajari anak untuk menghargai apa yang mereka miliki.

Baca Juga: Ayah Berperan Sama Hindari Kesalahan Ini Supaya Si Kecil Tidak Jadi Anak Manja

3. Mengambil Alih Semua Permasalahan Anak

Orangtua yang selalu mengambil alih semua permasalahan anak tanpa memberikan kesempatan sedikit pun pada anak untuk mengatasinya sendiri, akan menciptakan ketergantungan yang tinggi.

Anak tidak akan mendapatkan proses pembelajaran penting dalam mengatasi masalah, yang sangat diperlukan untuk membangun kepribadian yang kuat dan mandiri.

Ketergantungan ini bisa menciptakan pribadi yang lemah dan tidak mampu bersaing di tengah persaingan global.

Solusi:

a. Biarkan Anak Menghadapi Masalah: Beri kesempatan pada anak untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Awasi dan bimbing jika diperlukan, tetapi jangan langsung mengambil alih.

b. Ajarkan Pemecahan Masalah: Ajari anak cara-cara untuk memecahkan masalah, sehingga mereka bisa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mandiri.

Baca Juga: Ajarkan Anak Tentang Tanggung Jawab, Agar Anak Tidak Tumbuh Menjadi Anak yang Manja