Kenali Kualitas ASI Dibekukan, ASI Dikeringkan, dan Waktu Penyimpanan ASI Perah

By David Togatorop, Sabtu, 1 Juni 2024 | 08:56 WIB
Jangan sampai salah mengetahui waktu penyimpanan ASI Perah. (Pixabay)

Nakita.id - Pemberian ASI yang tepat sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang bayi yang optimal.

Menyusui langsung adalah metode terbaik, namun ASI perah juga bisa menjadi alternatif yang efektif jika disimpan dan diberikan dengan benar.

ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi sangat dianjurkan untuk melindungi dari infeksi dan memastikan kesehatan jangka panjang.

Dengan memperhatikan cara pemberian dan penyimpanan ASI, ibu dapat memberikan manfaat maksimal bagi bayinya.

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung nutrisi lengkap seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim.

Tubuh ibu telah dipersiapkan untuk memberikan ASI segera setelah bayi lahir, menjadikannya sumber gizi utama yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi, termasuk perkembangan otak dan mata.

Namun, untuk memastikan kualitas dan manfaat maksimal dari ASI, penting bagi ibu untuk memperhatikan cara pemberian ASI yang sesuai dengan rekomendasi kesehatan.

Pentingnya ASI Eksklusif

Bayi baru lahir hingga usia 6 bulan sebaiknya hanya diberikan ASI eksklusif, tanpa tambahan makanan atau minuman lain, kecuali obat-obatan jika diperlukan.

WHO merekomendasikan ASI eksklusif karena memberikan perlindungan optimal terhadap infeksi dan penyakit.

Pemberian makanan atau minuman lain pada bayi baru lahir dapat mengganggu proses menyusui dan mengurangi produksi ASI, serta meningkatkan risiko infeksi seperti diare dan meningitis.

Baca Juga: 5 Ciri-ciri ASI Perah Basi, Lihat Warna dan Teksturnya yang Berubah

Pentingnya Kualitas Nutrisi ASI

Dr. Lovely Daisy, MKM, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI, sebagaimana dikutip dari rilis Kemenkes menjelaskan bahwa perubahan bentuk dan proses pengolahan ASI dapat mempengaruhi kandungan nutrisinya.

Oleh karena itu, metode penyimpanan dan pemberian ASI harus diperhatikan dengan seksama.

1. ASI Dibekukan

Membekukan ASI di freezer dapat menurunkan kandungan protein, zat gizi, dan zat aktif lainnya, tergantung pada tempat dan lama penyimpanan.

2. ASI Dikeringkan

Proses pengeringan melalui pembekuan dan pengeringan dapat menyebabkan perubahan komponen utama ASI, seperti pecahnya membran lemak dan perubahan misel kasein, yang mengurangi komposisi faktor bioaktif protein.

Rekomendasi Terbaik dalam Pemberian ASI

Menyusui secara langsung adalah metode terbaik dalam pemberian ASI karena tidak hanya memberikan manfaat gizi yang optimal tetapi juga membangun ikatan batin antara ibu dan bayi.

Dr. Daisy menekankan bahwa menyusui langsung dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi, melindungi pencernaan, dan meningkatkan kecerdasan.

Selain itu, menyusui juga menurunkan risiko penyakit degeneratif pada bayi dan mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara pada ibu.

Baca Juga: Sering Bikin Khawatir, Ternyata Ini Penyebab ASI Tak Kunjung Keluar Setelah Melahirkan

Pemberian ASI Perah (ASIP)

Bagi ibu yang tidak bisa menyusui secara langsung, seperti ibu pekerja, pemberian ASI perah adalah solusi yang efektif. ASI perah yang segar, diperah pada hari itu atau hari sebelumnya, memiliki kandungan zat gizi yang optimal. Berikut adalah beberapa panduan penyimpanan ASI perah:

- ASI Segar di Cooler Bag: Tahan hingga 24 jam.

- ASI di Suhu Ruangan: Tahan 4-8 jam tergantung suhu ruangan.

- ASI di Kulkas: Tahan 2-3 hari pada suhu kurang dari 4°C.

- ASI di Freezer Kulkas Satu Pintu: Tahan 2 minggu.

- ASI di Freezer Kulkas Dua Pintu: Tahan 3-6 bulan pada suhu -20°C sampai -18°C.

Baca Juga: Daftar Makanan yang Bisa Memperlancar ASI Busui, Wajib Konsumsi!