Mengenali Penyebab Kenapa Anak Sering Marah dan Bagaimana Mengatasinya

By David Togatorop, Sabtu, 1 Juni 2024 | 14:04 WIB
Ketahui penyebab kenapa anak sering marah. (Pixabay)

Nakita.id - Anak-anak sering kali mengekspresikan emosi marah dengan cara yang intens, seperti menangis, berteriak, memukul, atau bahkan berguling-guling di lantai.

Bagi orang tua, memahami penyebab dan cara mengatasi kemarahan anak sangat penting untuk membantu mereka mengembangkan kontrol emosi yang sehat.

Berikut ini adalah penjelasan tentang emosi marah pada anak dan cara mengatasinya.

Kenapa Anak Marah?

Anak-anak mengekspresikan emosi marah melalui berbagai perilaku fisik karena kemampuan kognitif dan bahasa mereka masih terbatas.

Mereka belum bisa membedakan situasi sosial dengan baik dan belum menguasai cara mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.

Seiring bertambahnya usia dan berkembangnya kemampuan bahasa, anak mulai bisa mengekspresikan kemarahan secara verbal, namun mereka tetap perlu belajar mengontrol diri.

Cara Mengatasi Emosi Marah pada Anak

Berikut adalah beberapa tips penting untuk membantu anak mengelola dan mengekspresikan emosi marah dengan cara yang sehat:

1. Ajarkan Cara Ekspresi Emosi yang Tepat

Ajarkan anak bagaimana mengekspresikan kemarahan sesuai dengan tuntutan lingkungan sosial.

Baca Juga: Bagaimana Cara Meredakan Amarah Anak? Ini Solusinya

Misalnya, ketika anak marah dan membanting mainan, Moms bisa berkata, “Mama tahu kamu sedang marah, tetapi tidak dengan cara membanting mainan seperti itu. Coba bilang sama Mama apa yang kamu tidak sukai.”

Dengan cara ini, anak diajarkan untuk mengungkapkan apa yang membuat mereka marah dan mencari solusi.

2. Jadilah Contoh yang Baik

Anak-anak cenderung meniru perilaku orangtua mereka.

Jika orang tua marah dengan cara berteriak atau menggunakan kata-kata kasar, anak kemungkinan besar akan meniru cara tersebut.

Oleh karena itu, orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam mengelola emosi marah.

Tunjukkan kepada anak bagaimana mengekspresikan kemarahan dengan cara yang tenang.

3. Penanaman Nilai dan Norma

Melalui penanaman nilai dan norma yang baik serta contoh perilaku yang positif dari orang-orang di sekitarnya, diharapkan anak akan lebih mampu mengekspresikan emosi marah dengan cara yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sosial mereka saat mencapai usia prasekolah.

Ini membantu anak memahami batasan-batasan sosial dan mengembangkan kontrol diri yang lebih baik.

Memahami dan mengelola emosi marah pada anak adalah proses yang memerlukan kesabaran dan konsistensi dari orang tua.

Baca Juga: 7 Cara Efektif Mengatasi Anak yang Suka Teriak-teriak Tanpa Harus Memarahinya

Dengan mengajarkan anak cara mengekspresikan kemarahan secara tepat, menjadi contoh yang baik, dan menanamkan nilai-nilai serta norma yang positif, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kontrol emosi yang sehat.

Hal ini penting untuk kebaikan emosional anak dan keberhasilan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sosial mereka.

Dengan mengikuti tips ini, orangtua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional anak, membantu mereka belajar cara mengelola kemarahan, dan menjadi orang yang lebih baik dalam menghadapi tantangan hidup.