Viral Anak Laki-laki Dilecehkan Ibunya Sendiri, Ini Bahaya Anak-anak Korban Pelecehan Orang Tuanya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 3 Juni 2024 | 12:30 WIB
Bahaya anak korban pelecehan seksual oleh ibunya sendiri (freepik)

Nakita.id- Belakangan viral unggahan video dari berbagai media sosial memperlihatkan aksi pelecehan seksual yang dilakukan ibu muda ke anak laki-lakinya.

Kabarnya, saat ini polisi tengah mendalami kasus tersebut dan mencari sang ibu dan anak yang ada di dalam video viral tersebut.

Aksi ibu muda tersebut membuat geram dan marah banyak warganet.

Pasalnya, pelecehan seksual tentu berdampak buruk bagi anak dan masa depannya.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut bahaya pelecehan seksual anak yang dilakukan orang tuanya sendiri.

Bahaya Pelecehan Seksual pada Anak

1. Kerusakan Psikologis Jangka Panjang

Anak yang mengalami pelecehan seksual oleh orangtua sering kali menghadapi trauma psikologis yang mendalam dan berkepanjangan. Gejala yang dapat muncul meliputi:

- Depresi dan Kecemasan: Anak mungkin mengalami perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dinikmati, dan merasa cemas tanpa alasan yang jelas.

- Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD): Anak mungkin mengalami kilas balik, mimpi buruk, dan reaksi emosional yang intens terhadap pemicu tertentu yang mengingatkan mereka pada pelecehan.

- Rendahnya Harga Diri: Anak dapat merasa tidak berharga dan memiliki pandangan negatif tentang diri mereka sendiri.

- Masalah Kepercayaan: Kesulitan dalam mempercayai orang lain, terutama dalam hubungan dekat dan intim, adalah hal yang umum.

2. Dampak Fisik

Pelecehan seksual dapat menyebabkan kerusakan fisik, baik segera maupun jangka panjang. Ini termasuk:

Baca Juga: Jadi Upaya Cegah Pelecehan Seksual, Simak Cara Tepat Mengenalkan Organ Intim pada Anak

- Luka Fisik: Cedera pada area genital, memar, atau luka lainnya.

- Masalah Kesehatan Reproduksi: Infeksi menular seksual, masalah kesuburan di masa depan, dan komplikasi kehamilan jika pelecehan berujung pada kehamilan.

- Gangguan Tidur dan Makan: Anak mungkin mengalami kesulitan tidur atau mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.

3. Masalah Perkembangan Sosial

Anak yang menjadi korban pelecehan seksual oleh orangtuanya mungkin kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa lainnya. Mereka bisa:

- Menarik Diri dari Lingkungan Sosial: Merasa takut atau tidak nyaman berada di sekitar orang lain.

- Mengalami Masalah di Sekolah: Kesulitan berkonsentrasi, prestasi akademis yang menurun, atau masalah perilaku di sekolah.

- Perilaku Agresif atau Merusak: Mengembangkan perilaku agresif atau merusak sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit dan kebingungan.

4. Gangguan dalam Hubungan Keluarga

Pelecehan seksual oleh orangtua sering kali merusak dinamika keluarga. Ini bisa mengakibatkan:

- Ketidakpercayaan dalam Keluarga: Rasa percaya antara anggota keluarga bisa rusak, membuat anak merasa terisolasi dan tidak didukung.

- Konflik Keluarga: Ketegangan dan konflik yang meningkat di antara anggota keluarga yang lain, terutama jika ada anggota keluarga lain yang mengetahui atau mencurigai pelecehan.

5. Risiko Pelecehan di Masa Depan

Anak yang mengalami pelecehan seksual mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi korban pelecehan di masa depan. Mereka juga bisa:

Baca Juga: Bukan Hanya Pelecehan Seksual, Berikut Bentuk-Bentuk Kekarasan yang Rentan Terjadi di Tempat Kerja dan Patut Diwaspadi

- Mengalami Kesulitan dalam Hubungan Intim: Kesulitan dalam membangun hubungan intim yang sehat dan aman.

- Memiliki Risiko Lebih Tinggi untuk Terlibat dalam Perilaku Berisiko: Seperti penggunaan narkoba, alkohol, atau perilaku seksual yang tidak aman.

Langkah-Langkah Penanganan dan Pencegahan

Untuk mencegah dan menangani masalah yang akan berdampak pada anak, ini berbagai hal yang harus dilakukan:

1. Pelaporan dan Perlindungan

Sangat penting untuk melaporkan kasus pelecehan seksual kepada pihak berwenang segera untuk melindungi anak dari bahaya lebih lanjut.

2. Terapi dan Konseling

Anak yang mengalami pelecehan memerlukan bantuan profesional untuk mengatasi trauma dan memulai proses penyembuhan. Terapi individu, kelompok, atau keluarga dapat sangat bermanfaat.

3. Pendidikan dan Kesadaran

Meningkatkan kesadaran tentang bahaya pelecehan seksual dan pentingnya melaporkan insiden tersebut. Pendidikan kepada anak-anak mengenai batasan tubuh dan bagaimana mencari bantuan juga sangat penting.

4. Dukungan dari Lingkungan

Membangun jaringan dukungan di sekitar anak, termasuk keluarga, sekolah, dan komunitas, dapat membantu anak merasa aman dan didukung.

Baca Juga: Tak Tinggal Diam, Susan Sameh Langsung Lakukan Hal Ini Saat Alami Pelecehan Seksual di Lokasi Syuting