Keracunan Massal di Bogor Makin Banyak, Status Naik Jadi KLB

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 4 Juni 2024 | 19:30 WIB
Keracunan massal di Bogor berstatus KLB (Freepik.com)

Nakita.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, telah menetapkan kasus dugaan keracunan makanan di Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah korban yang membutuhkan perawatan medis akibat keracunan tersebut.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Sarifah Sofiah, menekankan pentingnya penanganan yang cepat dan intensif dalam kondisi KLB seperti ini.

Menurut Sarifah, penanganan medis untuk para korban langsung kini berada di bawah kendali pemerintah kota.

Dalam situasi KLB, semua aspek penanganan harus dilakukan secara intensif dan cepat.

Hal ini mencakup ketersediaan ambulans, petugas medis, ruang perawatan, dan persediaan obat-obatan.

Penanganan korban juga ditingkatkan dari skala puskesmas menjadi skala kota, untuk memastikan bahwa semua yang terdampak mendapatkan perawatan yang tepat dan memadai.

Puskesmas Cipaku telah ditunjuk sebagai pusat perawatan bagi para korban keracunan.

Di puskesmas ini, korban akan menerima perawatan awal.

Namun, jika kondisi kesehatan mereka membutuhkan perawatan medis lebih lanjut, mereka akan langsung dirujuk ke rumah sakit.

Pendekatan ini diambil untuk memastikan bahwa korban mendapatkan perawatan sesuai dengan kebutuhan medis mereka.

Baca Juga: 42 Balita Keracunan Makanan Pencegah Stunting, Ada Bakteri Mengerikan

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah korban dugaan keracunan terus bertambah.

Per Selasa (4/6/2024), telah terjadi penambahan 19 orang korban.

Dari jumlah tersebut, 15 orang sedang mendapat perawatan di Puskesmas Cipaku.

Sementara itu, empat orang lainnya telah dirujuk ke rumah sakit.

Dengan demikian, total keseluruhan korban yang telah mengalami keracunan mencapai 93 orang.

Kondisi ini menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah kota, lembaga kesehatan, dan masyarakat dalam menangani keadaan darurat seperti KLB keracunan makanan.

Respons yang cepat dan terkoordinasi merupakan kunci dalam meminimalkan dampak buruk yang mungkin timbul akibat kejadian ini.

Selain itu, investigasi menyeluruh juga perlu dilakukan untuk menemukan sumber keracunan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Pemerintah Kota Bogor telah menunjukkan keseriusannya dalam menangani kasus keracunan makanan ini sebagai sebuah KLB.

Semua langkah yang diambil bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak, serta mencegah terjadinya dampak yang lebih luas.

Dalam situasi seperti ini, kolaborasi dan koordinasi antarinstansi serta partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam mencapai penyelesaian yang efektif dan terukur. (*)

Baca Juga: Pertolongan Pertama Keracunan Makanan Basi, Ini Pertama yang Harus Dilakukan