Kemenko PMK Dorong Upaya Pencegahan Stunting melalui Pembangunan Sanitasi yang Baik

By Shannon Leonette, Kamis, 6 Juni 2024 | 13:30 WIB
Salah satu pemicu stunting pada anak adalah sanitasi yang kurang baik di lingkungan sekitar. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan menurut Kemenko PMK. (Nakita.id/Kirana)

Selain itu, diketahui juga bahwa anak yang hidup di lingkungan terkontaminasi dengan sanitasi yang tidak layak memiliki risiko 40 persen mengalami stunting.

Anak yang terpapar stunting juga secara signifikan lebih tinggi di pedesaan (43 persen) dan pinggiran kota (27 persen) dibanding dengan yang tinggal di perkotaan.

Agus juga menjelaskan, kondisi ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan di 13 provinsi di Indonesia pada tahun 2007-2014.

Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa rumah tangga yang memiliki sanitasi yang baik berkontribusi dalam mengurangi angka kejadian stunting dan stunting berat pada anak balita.

“Oleh karenanya dengan kondisi tersebut, jelas bahwa penyediaan sanitasi yang layak dan aman menjadi sangat penting dalam percepatan penurunan stunting pada balita di Indonesia,” ungkapnya.

Untuk itu, Kemenko PMK mendorong para kepala daerah di seluruh pelosok Indonesia untuk mempercepat pembangunan sanitasi yang baik.

Kemenko PMK juga mengharapkan adanya kolaborasi lintas sektor untuk membantu mempercepat upaya pencegahan stunting satu ini.

Upaya Peningkatan Sanitasi yang Bisa Dilakukan

Peningkatan sanitasi dapat membantu mencegah stunting dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

PHBS ini dapat dilakukan dengan meningkatkan akses ke air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat orangtua lakukan untuk meningkatkan sanitasi dalam rumah tangga.

Diantaranya adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Bagaimana Angka Stunting di Indonesia Saat Ini Menurut Data Kemenkes?