Kemenko PMK Dorong Upaya Pencegahan Stunting melalui Pembangunan Sanitasi yang Baik

By Shannon Leonette, Kamis, 6 Juni 2024 | 13:30 WIB
Salah satu pemicu stunting pada anak adalah sanitasi yang kurang baik di lingkungan sekitar. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan menurut Kemenko PMK. (Nakita.id/Kirana)

Nakita.id - Stunting adalah salah satu permasalahan utama yang harus dituntaskan di Indonesia.

Stunting sendiri merupakan kondisi dimana anak kekurangan gizi kronis yang berdampak pada tumbuh kembangnya.

Masalah stunting pada anak ini dapat berakibat fatal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain anak tidak dapat tumbuh berkembang sesuai teman sebayanya, anak juga akan mengalami hambatan kognitif yang dapat mengganggu belajarnya.

Sehingga, anak bisa mengalami kesulitan bersaing dalam mendapatkan pekerjaan dan akan terus terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

Ada berbagai upaya pencegahan stunting yang bisa dilakukan oleh berbagai sektor, termasuk pemerintahan.

Salah satunya adalah dengan mewujudkan sanitasi yang baik.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto menyampaikan bahwa sanitasi yang baik merupakan faktor penting dalam mencegah berbagai macam masalah kesehatan dan gizi, termasuk stunting.

“Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita, serta diare dan kecacingan yang dapat mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi.

Jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama, dapat mengakibatkan stunting,” kata Agus, mengutip laman resmi Kemenko PMK.

Berdasarkan hasil dari sebuah penelitian, diketahui bahwa balita yang mendapatkan akses ke sanitasi layak itu sebesar 1,45-8,51 kali lebih mungkin untuk tidak terkena stunting.

Baca Juga: Cara Tepat Kurangi Risiko Stunting dengan Menyusui, Simak Anjuran dari Kemenkes

Selain itu, diketahui juga bahwa anak yang hidup di lingkungan terkontaminasi dengan sanitasi yang tidak layak memiliki risiko 40 persen mengalami stunting.

Anak yang terpapar stunting juga secara signifikan lebih tinggi di pedesaan (43 persen) dan pinggiran kota (27 persen) dibanding dengan yang tinggal di perkotaan.

Agus juga menjelaskan, kondisi ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan di 13 provinsi di Indonesia pada tahun 2007-2014.

Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa rumah tangga yang memiliki sanitasi yang baik berkontribusi dalam mengurangi angka kejadian stunting dan stunting berat pada anak balita.

“Oleh karenanya dengan kondisi tersebut, jelas bahwa penyediaan sanitasi yang layak dan aman menjadi sangat penting dalam percepatan penurunan stunting pada balita di Indonesia,” ungkapnya.

Untuk itu, Kemenko PMK mendorong para kepala daerah di seluruh pelosok Indonesia untuk mempercepat pembangunan sanitasi yang baik.

Kemenko PMK juga mengharapkan adanya kolaborasi lintas sektor untuk membantu mempercepat upaya pencegahan stunting satu ini.

Upaya Peningkatan Sanitasi yang Bisa Dilakukan

Peningkatan sanitasi dapat membantu mencegah stunting dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

PHBS ini dapat dilakukan dengan meningkatkan akses ke air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat orangtua lakukan untuk meningkatkan sanitasi dalam rumah tangga.

Diantaranya adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Bagaimana Angka Stunting di Indonesia Saat Ini Menurut Data Kemenkes?

- Menjaga dapur dan area pengolahan makanan tetap bersih dari serangga, tikus, dan hewan pengerat lain

- Mencuci buah dan sayuran dengan air bersih sebelum makan

- Menjaga kebersihan tangan, peralatan masak, dan peralatan makan

- Memisahkan makanan matang dan mentah

- Memasak makanan hingga matang, terutama daging, telur, dan seafood

- Menyimpan makanan matang dalam suhu yang aman dan tertutup agar terlindung dari debu, kotoran, lalat, dan serangga lain

- Menerapkan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), yang bertujuan untuk mengubah perilaku kebersihan dan sanitasi melalui pemberdayaan dengan metode pemicuan

Sebagai informasi, STBM memiliki lima pilar yakni: stop buang air besar sembarangan; cuci tangan pakai sabun; pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga; pengelolaan sampah rumah tangga; sert pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Nah, itu dia pencegahan stunting melalui pembangunan sanitasi yang baik.

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Jangan lupa bagikan juga ke orang-orang terdekat yang memiliki anak balita di rumah.

Baca Juga: Ini Nutrisi Ibu Hamil yang Tepat Dibutuhkan untuk Mencegah Stunting