Fokus Kesehatan di Hari Keluarga Nasional, Pentingnya Batasi Gula, Garam dan Lemak dalam Pola Makan Harian

By David Togatorop, Kamis, 27 Juni 2024 | 14:35 WIB
Perhatikan batasan gula, garam, dan lemak pada keluarga. (Pixabay)

Nakita.id - Penyebab utama kondisi pertumbuhan fisik anak yang terhambat yang dituding adalah kebutuhan gizi.

Dalam hal ini hambatan tersebut dapat terjadi karena beban ganda malnutrisi, yaitu kondisi di mana kekurangan gizi terjadi bersamaan dengan kelebihan gizi yang menyebabkan obesitas.

Namun, konsumsi gula yang berlebihan juga berpengaruh walaupun belum banyak mendapat perhatian, sebagaimana fokus pengurangan gula, garam, dan lemak (GGL) yang masih senyap gaungnya.

Ada anggapan bahwa gula itu penting untuk asupan kalori sedangkan kalori dalam pemanis pengganti gula atau pemanis non gula tidak memberikan kalori yang cukup sehingga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti kekurangan gizi, yang pada akhirnya menyebabkan stunting.

Sebetulnya, nutrisi yang seimbang dapat dicapai dengan mengonsumsi variasi dan porsi makanan yang cukup, bukan hanya dari gula.

Karena itu, saat Moms memilih makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan kalori harian keluarga, Moms juga harus memperhatikan kandungan nutrisi dalam makanan dan minuman tersebut.

Memilih jenis makanan dan minuman yang tidak hanya memberikan asupan kalori, tetapi juga kaya akan nutrisi, adalah langkah penting untuk kesehatan.

Dalam memperingati Hari Keluarga Nasional, fokus pada kesehatan keluarga perlu ditekankan mengenai gula khususnya dalam pengaruhnya pada obesitas pada anggota keluarga dan pencegahan stunting.

Pedoman Pola Makan Sehat dari Kemenkes

Kekurangan gizi pada tahap awal kehidupan dapat meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit metabolik di kemudian hari dan menyebabkan stunting bila pada 1000 hari pertama kehidupan kebutuhan gizi tidak tercukupi.

Ini menunjukkan betapa pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi seimbang sejak dini.

Baca Juga: Gizi Tepat untuk Anak Stunting Serta Panduan Makan Sehat Demi Tumbuh Kembang yang Optimal

Kementerian Kesehatan Indonesia telah memberikan panduan pola makan sehat yang dikenal sebagai Tumpeng Gizi Seimbang.

Pedoman ini menganjurkan konsumsi berbagai jenis makanan untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi harian keluarga.

Ini termasuk makanan pokok, lauk-pauk dan sumber protein, serta sayur dan buah. Selain itu, Tumpeng Gizi Seimbang juga menyarankan pembatasan asupan gula, garam, dan lemak untuk menjaga kesehatan.

Risiko Gula Tersembunyi dalam Makanan dan Minuman

Menanggapi fakta masalah gizi yang terjadi di Indonesia, Health and Nutrition Science Manager of Nutrifood Research Center, Felicia Kartawidjajaputra, S.Si, M.Sc. yang diwawancarai secara tertulis oleh Nakita mengatakan bahwa banyak makanan dan minuman di sekitar kita mengandung gula tersembunyi, yang sering kali melebihi batas asupan gula harian yang direkomendasikan (maksimal 50 gram gula per hari menurut Permenkes tahun 2013).

Asupan gula berlebih dapat menyebabkan kelebihan kalori tanpa nutrisi yang seimbang, yang pada akhirnya dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis pada anggota keluarga.

Gerakan Batasi GGL

Menurut Felicia, gerakan batasi GGL (Gula, Garam, dan Lemak) yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan harus didukung antara lain melalui berbagai kegiatan dan aktivasi, untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan pembatasan asupan gula, garam, dan lemak.

Edukasi mengenai pola hidup sehat dan pentingnya nutrisi seimbang merupakan langkah penting untuk mengatur pola makan yang sehat dan seimbang agar masyarakat semakin sadar akan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah gizi ganda ini.

Dengan mengikuti panduan Tumpeng Gizi Seimbang dari Kemenkes dan menghindari gula tersembunyi dalam makanan dan minuman, kita dapat mencegah masalah gizi ganda dan berbagai penyakit terkait.

Menurut Felicia, Nutrifood sebagai pelaku industri makanan dan minuman, berkomitmen untuk mendukung gerakan batasi GGL dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat keluarga.

Baca Juga: Fokus Kesehatan di Hari Keluarga Nasional, Mencegah Obesitas Tak Harus Berhenti Total Konsumsi Gula