Pantangan Suro untuk Ibu Hamil Belajar dari Kehamilan Erina Gudono

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 9 Juli 2024 | 10:45 WIB
Belajar dari kehamilan Erina Gudono yang ikut Kirab 1 Suro di Pura Mangkunegaran (Instagram @soloinfo)

Nakita.id - Bulan Suro, yang dikenal sebagai bulan pertama dalam kalender Jawa, merupakan periode yang penuh dengan nilai-nilai tradisional dan kepercayaan khusus.

Bagi banyak masyarakat Jawa, bulan Suro dipandang sebagai waktu yang keramat, di mana berbagai pantangan dan ritual dilaksanakan untuk menjaga keharmonisan dan keselamatan.

Bagi ibu hamil, khususnya, terdapat sejumlah pantangan yang dipercaya harus dihindari untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.

Melalui pengalaman kehamilan Erina Gudono, mantan Puteri Indonesia, kita dapat belajar lebih banyak tentang pentingnya mengikuti pantangan saat Suro.

Bulan Suro identik dengan perayaan Tahun Baru Islam (Muharram) dalam kalender Hijriah dan dianggap sebagai bulan yang penuh dengan aura mistis oleh masyarakat Jawa.

Bulan ini sering dikaitkan dengan perenungan, ritual keagamaan, dan kegiatan yang berhubungan dengan spiritualitas.

Pantangan pada bulan Suro berfungsi sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan menjaga keseimbangan alam serta kesejahteraan keluarga.

Pantangan Bulan Suro untuk Ibu Hamil

Berikut adalah beberapa pantangan yang umum diterapkan oleh ibu hamil selama bulan Suro:

1. Menghindari Pernikahan dan Acara Besar

Kepercayaan Jawa menyarankan agar tidak mengadakan pernikahan atau acara besar selama bulan Suro.

Diyakini bahwa mengadakan acara besar dapat membawa sial dan ketidakberuntungan bagi keluarga.

2. Tidak Berpergian Jauh

Bagi ibu hamil, bepergian jauh selama bulan Suro dianggap tidak baik karena meningkatkan risiko bahaya dan kecelakaan.

Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Umroh? Belajar dari Kehamilan Erina Gudono

Sebaliknya, ibu hamil dianjurkan untuk tetap berada di rumah dan menghindari aktivitas yang terlalu melelahkan.

3. Tidak Memotong Rambut atau Kuku

Memotong rambut atau kuku selama bulan Suro dipercaya dapat mengurangi perlindungan spiritual dan membuka pintu bagi energi negatif.

Ibu hamil, khususnya, disarankan untuk menunda kegiatan ini hingga bulan Suro berakhir.

4. Menghindari Makanan Tertentu

Ada keyakinan bahwa beberapa jenis makanan harus dihindari selama bulan Suro, seperti makanan yang dianggap panas atau berpotensi menimbulkan komplikasi kesehatan bagi ibu hamil dan janin.

5. Tidak Berpindah Rumah

Berpindah rumah selama bulan Suro juga dianggap tidak baik karena dapat mengundang malapetaka.

Ibu hamil dianjurkan untuk menunda rencana pindahan hingga bulan Suro berlalu.

Erina Gudono, yang dikenal sebagai mantan Puteri Indonesia, membagikan pengalamannya menjalani kehamilan pada bulan Suro.

Erina sangat menghormati nilai-nilai tradisional dan pantangan yang ada, serta berusaha mengikuti panduan yang diberikan oleh keluarganya.

Erina aktif mengikuti berbagai ritual keagamaan yang dianjurkan selama bulan Suro.

Ia percaya bahwa ini tidak hanya membawa ketenangan batin, tetapi juga membantu menjaga kesehatan spiritual dirinya dan bayi yang dikandungnya.

Meskipun ada pantangan terhadap beberapa jenis makanan, Erina memastikan bahwa ia tetap mengonsumsi makanan bergizi yang dibutuhkan untuk perkembangan janin.

Baca Juga: Istri Kaesang Pangarep Hamil Anak Pertama, Langsung Berdoa di Mekah

Ia bekerja sama dengan ahli gizi untuk memastikan bahwa kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.

Erina menghindari aktivitas yang terlalu berat dan fokus pada kegiatan ringan seperti yoga prenatal dan berjalan santai.

Ini membantu menjaga kebugaran fisiknya tanpa membebani tubuhnya.

Erina selalu berkomunikasi dengan keluarga dan meminta nasihat mereka terkait pantangan yang harus diikuti.

Keluarganya memberikan dukungan penuh dan memastikan bahwa ia tetap merasa nyaman dan aman selama bulan Suro.

Mengikuti pantangan saat Suro bagi ibu hamil merupakan bagian dari menghormati tradisi dan kepercayaan yang telah diwariskan oleh leluhur.

Meskipun beberapa pantangan mungkin tampak tidak relevan dalam konteks modern, penting untuk memahami nilai-nilai yang mendasarinya.

Kepercayaan ini sering kali bertujuan untuk melindungi ibu hamil dan janin dari bahaya serta menjaga keseimbangan alam.

Dari sudut pandang medis, beberapa pantangan mungkin tidak memiliki dasar ilmiah, namun menjalani kehamilan dengan cara yang damai dan terhindar dari stres merupakan hal yang sangat penting.

Beberapa panduan tradisional, seperti menghindari aktivitas berat dan menjaga pola makan sehat, sejalan dengan saran medis modern.

Bulan Suro memiliki makna mendalam bagi masyarakat Jawa, dan berbagai pantangan yang ada bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan.

Bagi ibu hamil, seperti Erina Gudono, mengikuti pantangan ini adalah bentuk penghormatan terhadap tradisi dan kepercayaan yang telah ada sejak lama.

Baca Juga: 'Agak Lain Emang Hobinya' 2 Bulan Jadi Nyonya Kaesang Pangarep, Erina Gudono Ungkap Bungsu Presiden Jokowi Lakukan Hal Ini Setengah 11 Malam!

Meskipun beberapa pantangan mungkin tampak ketinggalan zaman, menghargai dan memahami nilai-nilai yang mendasarinya tetap penting.

Erina Gudono menunjukkan bahwa menghormati tradisi tidak berarti mengabaikan kebutuhan kesehatan.

Dengan menggabungkan panduan tradisional dan saran medis, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan aman dan nyaman, sambil tetap menghormati kepercayaan yang diwariskan oleh leluhur mereka.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Bayar Biaya Rumah Sakit Indra Bekti Saat Aldilla Jelita Koar-koar Minta Sumbangan Sana-sini? Ternyata Suami Erina Gudono Menjenguk Tapi Bahas Ini