Nakita.id - Ibu hamil sering menghadapi berbagai tantangan selama kehamilan, salah satunya adalah darah rendah.
Tekanan darah rendah atau hipotensi bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Ketahui penyebab, gejala, serta cara mengatasi darah rendah pada ibu hamil.
Penyebab Darah Rendah pada Ibu Hamil
1. Perubahan Hormon: Kehamilan menyebabkan perubahan hormon yang signifikan. Progesteron, hormon yang penting dalam kehamilan, dapat melebarkan pembuluh darah, mengakibatkan penurunan tekanan darah.
2. Perubahan Sistem Sirkulasi: Volume darah dalam tubuh ibu hamil meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin. Namun, sistem sirkulasi ibu mungkin membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri, sehingga menyebabkan tekanan darah rendah.
3. Dehidrasi: Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan tekanan darah menurun. Ibu hamil harus memastikan asupan cairan yang cukup setiap hari.
4. Nutrisi yang Tidak Memadai: Kekurangan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia, yang berkontribusi pada tekanan darah rendah.
5. Aktivitas Fisik yang Berlebihan: Beraktivitas terlalu berat atau berdiri terlalu lama dapat menyebabkan darah mengumpul di kaki, sehingga tekanan darah menurun.
Gejala Darah Rendah pada Ibu Hamil
1. Pusing dan Pingsan: Gejala paling umum dari darah rendah adalah pusing, terutama saat berdiri tiba-tiba. Dalam kasus yang lebih parah, ibu hamil bisa pingsan.
2. Kelelahan Berlebihan: Ibu hamil dengan darah rendah sering merasa sangat lelah meskipun sudah cukup istirahat.
3. Mual dan Muntah: Darah rendah dapat menyebabkan mual dan muntah, yang juga bisa memperburuk kondisi dehidrasi.
Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil Merasa Mual dengan Bau yang Menyengat? Ini Alasannya