Nakita.id - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan (dari kehamilan hingga anak berusia dua tahun).
Salah satu faktor penting yang dapat memicu stunting adalah asupan makanan ibu hamil yang tidak sehat dan kurang gizi.
Berikut adalah beberapa jenis makanan dan kebiasaan makan yang dapat meningkatkan risiko stunting pada anak, mengutip dari berbagai sumber.
Makanan yang rendah nutrisi tetapi tinggi kalori, seperti makanan cepat saji dan makanan olahan, tidak menyediakan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan janin.
Contoh: Junk food, makanan yang digoreng, dan makanan ringan tinggi gula.
Dampak: Kekurangan vitamin dan mineral penting seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan vitamin D dapat mempengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko stunting.
Protein adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan protein selama kehamilan dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat.
Contoh: Diet yang minim daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu.
Dampak: Kekurangan protein dapat menyebabkan berat lahir rendah dan mempengaruhi pertumbuhan otak dan tubuh anak, berkontribusi pada stunting.
Makanan dan minuman tinggi gula dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat pada ibu hamil, tetapi tidak menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan janin.
Contoh: Minuman bersoda, permen, kue, dan makanan penutup manis.
Baca Juga: Alasan Stunting Harus Segera Ditangani dan Risiko Jika Terlambat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR