Mengapa Setelah Melahirkan Perasaan Ibu Menyusui Lebih Sensitif?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 2 Agustus 2024 | 18:30 WIB
Mengapa ibu menyusui perasaannya lebih sensitif (Freepik)

Nakita.id - Menyusui adalah fase penting dalam kehidupan seorang ibu dan bayi, penuh dengan momen keintiman dan kehangatan.

Namun, bagi banyak ibu, masa menyusui juga bisa menjadi waktu yang penuh tantangan, terutama secara emosional.

Salah satu hal yang sering dibicarakan adalah apakah ibu menyusui lebih sensitif perasaannya.

Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang membuat ibu menyusui mungkin merasa lebih sensitif, serta cara mengelola perasaan tersebut dengan baik, melansir dari berbagai sumber.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sensitivitas Emosional pada Ibu Menyusui

1. Perubahan Hormon

Salah satu alasan utama mengapa ibu menyusui mungkin merasa lebih sensitif adalah perubahan hormon.

Setelah melahirkan, kadar hormon seperti estrogen dan progesteron menurun drastis, sementara hormon oksitosin (yang juga dikenal sebagai "hormon cinta") meningkat selama menyusui.

Oksitosin membantu memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, namun juga dapat membuat ibu lebih peka secara emosional.

Selain itu, hormon prolaktin, yang merangsang produksi ASI, juga dapat mempengaruhi suasana hati.

2. Kurang Tidur

Bayi yang baru lahir membutuhkan perhatian yang konstan, termasuk menyusui sepanjang malam.

Kurangnya tidur dapat berdampak signifikan pada kondisi emosional ibu, membuatnya lebih mudah merasa lelah, stres, dan emosional.

Kurang tidur sering kali dikaitkan dengan meningkatnya sensitivitas perasaan dan reaksi yang lebih cepat terhadap stres.

Baca Juga: Meski Terlihat Santai, Ternyata Ini Bahaya Menyusui Sambil Tiduran

3. Tuntutan Peran Baru

Menjadi seorang ibu, terutama bagi mereka yang baru pertama kali mengalaminya, merupakan perubahan besar dalam hidup.

Peran ini membawa tanggung jawab baru yang besar, dan tekanan untuk memberikan yang terbaik bagi bayi bisa membuat seorang ibu merasa kewalahan dan sensitif.

Perasaan seperti khawatir apakah ASI cukup, apakah bayi tumbuh dengan baik, dan tekanan untuk menjadi ibu yang sempurna bisa memengaruhi keseimbangan emosional.

4 Isolasi Sosial

Beberapa ibu menyusui mungkin merasa terisolasi, terutama jika mereka menghabiskan banyak waktu di rumah dengan bayi mereka.

Kurangnya interaksi sosial dan dukungan dari lingkungan sekitar dapat memperburuk perasaan kesepian dan meningkatkan sensitivitas emosional.

5. Perubahan Identitas Diri

Proses menjadi seorang ibu juga bisa memengaruhi identitas diri seorang wanita.

Terkadang, ibu menyusui merasa bahwa identitas pribadi mereka telah berubah atau bahkan hilang.

Perasaan ini dapat memicu emosi yang lebih mendalam dan membuat ibu lebih mudah merasa tersinggung atau emosional.

Cara Mengelola Sensitivitas Emosional Selama Menyusui

Menyadari bahwa perasaan sensitif selama menyusui adalah hal yang normal dapat membantu ibu merasa lebih tenang dan menerima diri.

Berikut beberapa cara untuk mengelola perasaan tersebut:

Baca Juga: Benarkah Menyusu Sebelah Membuat Bayi Kurang Nutrisi? Ini Penjelasannya

1. Berbicara dengan Orang Terdekat

Mengungkapkan perasaan kepada pasangan, keluarga, atau teman dekat dapat memberikan rasa lega.

Dukungan dari orang-orang terdekat sering kali bisa membantu mengurangi beban emosional dan memberikan perspektif baru yang positif.

2. Mempraktikkan Self-Care

Luangkan waktu untuk diri sendiri, meski hanya beberapa menit sehari.

Lakukan aktivitas yang menyenangkan seperti membaca, mandi hangat, atau sekadar duduk santai dengan secangkir teh.

Self-care penting untuk menjaga keseimbangan emosional.

3. Mendapatkan Cukup Istirahat

Cobalah untuk tidur saat bayi tidur, atau mintalah bantuan dari pasangan atau anggota keluarga untuk menjaga bayi agar Moms bisa beristirahat.

Istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan suasana hati.

4. Terima Bantuan

Jangan ragu untuk meminta bantuan, baik dalam merawat bayi atau pekerjaan rumah tangga.

Dukungan praktis dari orang lain bisa sangat membantu meringankan beban dan memberikan waktu bagi ibu untuk mengelola emosinya.

5. Berkonsultasi dengan Profesional

Jika perasaan sensitif berlanjut atau terasa semakin berat, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.

Kadang-kadang, perubahan emosional yang terjadi selama menyusui bisa menjadi tanda dari kondisi seperti postpartum depression, yang memerlukan perhatian dan penanganan profesional.

Baca Juga: Cara Mencegah Bayi Tersedak Saat Sedang Menyusu dan yang Harus Dilakukan

Kesimpulan

Ibu menyusui memang bisa merasa lebih sensitif perasaannya, dan ini adalah hal yang normal.

Perubahan hormon, kurang tidur, dan tuntutan peran baru sebagai ibu semuanya berkontribusi pada peningkatan sensitivitas emosional.

Mengelola perasaan ini dengan dukungan dari orang-orang terdekat, praktik self-care, dan istirahat yang cukup dapat membantu ibu menyusui menjalani masa ini dengan lebih tenang dan bahagia.

Ingatlah bahwa menjadi sensitif bukanlah kelemahan, tetapi bagian dari proses adaptasi tubuh dan pikiran terhadap peran baru yang luar biasa ini.