PP Nomor 28 Tahun 2024 Bolehkan Aborsi, Apa Risiko Aborsi saat Hamil?

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 4 Agustus 2024 | 13:00 WIB
Apa Risiko Aborsi saat Hamil? (Freepik/peoplecreations)

2. Keadilan bagi Korban Perkosaan

Memberikan opsi kepada korban perkosaan untuk melakukan aborsi sebagai bagian dari pemulihan psikologis mereka.

3. Kualitas Hidup

Menghindari penderitaan bagi anak yang lahir dengan kelainan yang parah dan tidak dapat disembuhkan.

Risiko Kesehatan Fisik

Meskipun PP ini mengatur aborsi dalam kondisi tertentu, ada risiko kesehatan fisik yang harus dipertimbangkan:

1. Komplikasi Medis

Aborsi, terutama yang tidak dilakukan dengan prosedur medis yang benar, dapat menyebabkan infeksi yang serius.

Risiko perdarahan hebat dapat terjadi selama atau setelah prosedur aborsi, yang memerlukan penanganan medis segera.

Dalam beberapa kasus, aborsi dapat menyebabkan kerusakan pada organ reproduksi seperti rahim dan saluran tuba, yang bisa mempengaruhi kesuburan di masa depan.

2. Efek Jangka Panjang

Ada risiko bahwa aborsi dapat mempengaruhi kesuburan di masa depan, terutama jika terjadi komplikasi seperti infeksi atau kerusakan organ.

Wanita yang pernah melakukan aborsi berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik di masa depan, di mana janin tumbuh di luar rahim.

Risiko Kesehatan Mental

Aborsi juga dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental wanita:

1. Trauma Psikologis

Banyak wanita mengalami depresi dan kecemasan setelah aborsi, terutama jika mereka tidak memiliki dukungan emosional yang memadai.

Rasa bersalah dan penyesalan dapat muncul setelah aborsi, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis jangka panjang.

Baca Juga: Sempat Rasakan Narkoba hingga Seks Bebas, Artis Cantik Tanah Air Ini Akhirnya Hamil Duluan Baru Menikah, Sempat Ingin Aborsi Kandungannya karena Hal Ini