Usia Berapa Anak Terlihat Mengalami Stunting? Apa Faktor Risikonya?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 5 Agustus 2024 | 16:30 WIB
Usia anak mengalami stunting (Nakita.id/Nita)

Dampak Stunting

Stunting memiliki dampak jangka panjang yang serius.

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah, prestasi sekolah yang buruk, dan risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis saat dewasa, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Selain itu, stunting juga dapat mempengaruhi potensi ekonomi individu di masa depan, mengingat dampaknya terhadap kemampuan belajar dan produktivitas.

Pencegahan Stunting

Pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil meliputi:

1. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil:

Memberikan perhatian khusus pada asupan gizi ibu selama kehamilan dapat membantu mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah dan risiko stunting.

2. Pemberian ASI Eksklusif:

ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi adalah langkah penting dalam memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal.

3. Makanan Pendamping ASI yang Bergizi:

Setelah usia enam bulan, bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan mereka.

4. Perbaikan Sanitasi dan Kebersihan:

Meningkatkan akses ke air bersih dan sanitasi yang layak dapat membantu mencegah infeksi dan malnutrisi yang berhubungan dengan stunting.

Kesimpulan

Stunting adalah masalah kesehatan yang serius dan harus dikenali sejak dini.

Meskipun tanda-tanda awal stunting dapat mulai muncul sebelum usia 2 tahun, penentuan stunting biasanya dilakukan pada usia 2 tahun atau lebih.

Baca Juga: Alasan Mengapa Kondisi Stunting Dapat Mengganggu Daya Tahan Tubuh

 

Dengan upaya pencegahan yang tepat, termasuk pemenuhan gizi dan perbaikan kondisi lingkungan, risiko stunting dapat dikurangi, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.