Bahaya Berbicara dengan Bayi Menggunakan 'Baby Voice', Termasuk Kurangnya Pemahaman Bahasa

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 7 Agustus 2024 | 10:30 WIB
Bahaya berbicara dengan bayi menggunakan baby voice (Freepik)

Nakita.id - Berbicara dengan bayi sering kali melibatkan perubahan nada suara yang lebih tinggi dan cara bicara yang cenderung berlebihan, yang dikenal sebagai "baby voice."

Cara ini secara alami dilakukan oleh banyak orang tua atau pengasuh ketika berinteraksi dengan bayi.

Meskipun kelihatannya lucu dan menyenangkan, ada kekhawatiran bahwa menggunakan baby voice secara berlebihan mungkin berdampak negatif pada perkembangan bahasa dan sosial bayi.

Namun, apakah benar baby voice berbahaya bagi bayi?

Mari kita telaah lebih lanjut.

Apa Itu Baby Voice?

Melansir dari berbagai sumber, baby voice adalah cara berbicara dengan nada suara tinggi, berirama lambat, dan dengan pengulangan kata-kata sederhana saat berbicara kepada bayi.

Cara bicara ini juga sering melibatkan ekspresi wajah yang berlebihan dan intonasi yang berubah-ubah.

Baby voice berbeda dengan "parentese," yang merupakan gaya berbicara alami orang dewasa kepada bayi yang lebih lembut dan jelas.

Keuntungan Bicara dengan Bayi Menggunakan Intonasi Tinggi

Sebelum membahas potensi bahaya, penting untuk mengenali bahwa berbicara dengan bayi menggunakan nada suara yang lebih tinggi sebenarnya memiliki beberapa manfaat, terutama jika dilakukan dengan cara yang tepat:

1. Menarik Perhatian Bayi

Bayi cenderung lebih responsif terhadap suara dengan nada tinggi.

Intonasi baby voice bisa membantu menarik perhatian mereka dan memperkuat ikatan antara bayi dan orang tua.

Baca Juga: #FamilyQuality: Berbicara dengan Bayi Ternyata Bisa Bikin Otak Si Kecil Jadi Seperti Ini

2. Merangsang Perkembangan Bahasa

Ketika digunakan secara moderat, baby voice dapat membantu bayi belajar intonasi, ritme, dan pola bahasa yang berbeda.

Pengulangan kata dan frasa sederhana juga bisa membantu bayi mengenali dan mengingat kata-kata baru.

Potensi Bahaya Bicara dengan Bayi Menggunakan Baby Voice

Meskipun ada manfaatnya, penggunaan baby voice secara berlebihan atau dalam jangka panjang bisa memiliki beberapa risiko terhadap perkembangan bayi:

1. Menghambat Perkembangan Bahasa yang Tepat

Jika baby voice digunakan terlalu sering, bayi mungkin kurang terekspos pada model bahasa yang benar dan jelas.

Ini bisa membuat mereka kesulitan mempelajari pengucapan yang tepat dan struktur bahasa yang benar.

2. Mengurangi Paparan Kosakata yang Kaya

Baby voice biasanya melibatkan penggunaan kata-kata sederhana dan pengulangan frasa.

Penggunaan yang berlebihan bisa membatasi bayi dari mendengar dan belajar kosakata yang lebih kaya dan kompleks, yang penting untuk perkembangan bahasa mereka.

3. Menunda Perkembangan Sosial dan Emosional

Bayi juga belajar memahami ekspresi emosi dan komunikasi sosial melalui interaksi dengan orang dewasa.

Jika baby voice digunakan terus-menerus, bayi mungkin tidak mendapatkan cukup variasi dalam nada suara dan ekspresi wajah yang penting untuk memahami nuansa emosi yang lebih kompleks.

4. Menyebabkan Kebingungan dalam Memahami Bahasa

Penggunaan intonasi dan suara yang tidak alami secara terus-menerus bisa membingungkan bayi dalam memahami arti kata dan frasa.

Mereka mungkin mengalami kesulitan membedakan antara bahasa yang digunakan dalam situasi berbeda.

Baca Juga: Mengenal 3 Cara Bayi Berkomunikasi, Mulai dari Tangisan hingga Ekspresi Wajah

Cara Bicara yang Tepat dengan Bayi

Untuk mendukung perkembangan bahasa dan sosial yang optimal, berikut beberapa tips dalam berkomunikasi dengan bayi:

1. Gunakan Gaya Bicara Parentese

Parentese adalah gaya bicara yang alami dan bermanfaat, melibatkan suara yang jelas, perlahan, dan dengan nada yang agak tinggi, tetapi tetap menggunakan kata-kata yang benar dan lengkap.

Gaya ini membantu bayi memahami dan meniru bahasa yang benar.

2. Variasikan Kosakata dan Intonasi

Jangan ragu untuk mengenalkan kosakata baru dan berbicara dengan intonasi yang berbeda sesuai dengan situasi. Ini membantu bayi memahami berbagai konteks dan emosi dalam bahasa.

3. Ajak Bayi Berinteraksi Secara Aktif

Libatkan bayi dalam percakapan dengan mengajak mereka merespons, baik dengan senyuman, suara, atau gerakan.

Interaksi dua arah ini sangat penting untuk perkembangan bahasa dan sosial mereka.

4. Gunakan Ekspresi Wajah dan Gerakan Tangan

Ekspresi wajah dan gerakan tangan membantu memperjelas komunikasi dan membuat bayi lebih memahami pesan yang disampaikan.

Kesimpulan

Meskipun menggunakan baby voice sesekali tidak berbahaya dan bisa bermanfaat untuk menarik perhatian bayi, penggunaan yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menghambat perkembangan bahasa dan sosial bayi.

Sebaiknya, orang tua dan pengasuh menggunakan gaya bicara yang lebih alami dan bervariasi, seperti parentese, untuk mendukung perkembangan bayi secara optimal.

Dengan cara ini, bayi akan belajar bahasa dengan benar, mengenal kosakata yang lebih kaya, dan memahami nuansa emosi dan sosial sejak dini.

Baca Juga: Berperan Sama Membantu Si Kecil Cepat Bicara, Ini Cara Ayah Dalam Mendukung Perkembangan Bahasa Bayi Sejak Dini