Mengenal Trauma Bonding yang Sering Dialami oleh Korban KDRT

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 25 Agustus 2024 | 11:00 WIB
Mengenal trauma bonding yang sering dialami korban KDRT (Freepik)

- Menyadari dan Menerima

Langkah pertama adalah menyadari bahwa Moms berada dalam situasi trauma bonding dan menerima bahwa hubungan tersebut tidak sehat.

- Mencari Dukungan

Cari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung. Berbicara dengan orang-orang yang Moms percayai dapat membantu Moms mendapatkan perspektif baru tentang situasi Moms.

- Terapi dan Konseling

Mengikuti terapi atau konseling dapat membantu Moms memproses pengalaman dan memahami dinamika trauma bonding. Terapis juga dapat membantu Moms mengembangkan strategi untuk keluar dari hubungan tersebut.

- Membuat Rencana Keluar

Jika Moms merasa aman untuk melakukannya, buat rencana untuk meninggalkan hubungan tersebut. Rencana ini harus mencakup tempat tinggal, keuangan, dan dukungan hukum jika diperlukan.

- Membangun Kembali Kepercayaan Diri

Setelah keluar dari hubungan abusif, penting untuk membangun kembali kepercayaan diri dan identitas diri Moms. Ini bisa dilakukan melalui terapi, aktivitas yang Moms nikmati, atau melibatkan diri dalam komunitas yang mendukung.

Trauma bonding adalah fenomena yang kompleks dan berbahaya yang sering dialami oleh korban KDRT.

Baca Juga: Potret Sendu Cut Intan Nabila Setelah Jadi Korban KDRT Suaminya

Meskipun ikatan ini sulit diputus, pemahaman tentang bagaimana trauma bonding terbentuk dan cara mengatasinya dapat membantu korban untuk keluar dari lingkaran kekerasan dan memulai proses pemulihan.

Dukungan dari keluarga, teman, dan profesional sangat penting dalam membantu korban mengatasi trauma bonding dan menemukan jalan menuju kehidupan yang lebih sehat dan aman.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan