Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Benarkah Cokelat Bisa Menyebabkan Alergi?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 23 Agustus 2024 | 16:30 WIB
Penyebab alergi karena cokelat (Pexels/RODNAE Productions)

Nakita.id - Cokelat, dengan rasa manis dan lezatnya, menjadi salah satu camilan favorit di seluruh dunia.

Namun, di balik kenikmatannya, ada pertanyaan yang sering muncul: apakah cokelat bisa menyebabkan alergi?

Melansir dari WebMD, berikut faktanya.

Alergi karena Cokelat

1. Komponen dalam Cokelat yang Dapat Menyebabkan Alergi

Cokelat pada dasarnya adalah produk yang terbuat dari biji kakao.

Meski kakao itu sendiri jarang menjadi alergen, cokelat biasanya mengandung berbagai bahan tambahan yang bisa memicu reaksi alergi pada sebagian orang.

Beberapa komponen dalam cokelat yang paling sering menjadi pemicu alergi adalah:

Susu: Susu adalah bahan umum dalam cokelat, terutama dalam cokelat susu. Alergi terhadap protein susu sapi adalah salah satu alergi makanan yang paling umum, terutama pada anak-anak.

Kacang-kacangan: Cokelat sering kali dicampur dengan kacang, seperti kacang tanah atau kacang almond. Alergi kacang juga sangat umum dan bisa memicu reaksi yang serius.

Kedelai: Lesitin kedelai sering digunakan sebagai emulsifier dalam cokelat. Alergi kedelai juga bisa menjadi pemicu reaksi alergi pada beberapa orang.

Gluten: Beberapa produk cokelat dapat mengandung gluten, terutama jika diproses di fasilitas yang juga menangani produk-produk berbasis gandum.

2. Gejala Alergi Cokelat

Gejala alergi cokelat bisa bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada komponen spesifik yang memicu alergi dan seberapa sensitif tubuh seseorang terhadap bahan tersebut.

Baca Juga: Bayi Sering Ngeces Artinya Apa? Hati-hati Infeksi Mulut atau Alergi

Beberapa gejala umum dari alergi cokelat meliputi:

- Gatal-gatal atau ruam pada kulit

- Pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan

- Mual, muntah, atau diare

- Sesak napas atau sulit bernapas

- Batuk atau mengi

Dalam kasus yang lebih parah, seseorang bisa mengalami anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang sangat serius dan memerlukan perawatan medis segera.

3. Alergi terhadap Kakao: Jarang, Tapi Mungkin

Meski jarang, beberapa orang memang bisa mengalami alergi terhadap kakao itu sendiri.

Alergi kakao bisa memicu gejala yang mirip dengan alergi makanan lainnya, seperti gatal-gatal, pembengkakan, atau masalah pencernaan.

Namun, ini sangat jarang terjadi dibandingkan dengan alergi terhadap bahan tambahan seperti susu atau kacang.

4. Intoleransi Cokelat: Bukan Alergi, Tapi Mirip

Selain alergi, beberapa orang mungkin mengalami intoleransi terhadap cokelat.

Baca Juga: Apakah Alergi Susu Sapi pada Anak Bisa Hilang dengan Sendirinya? Ini Penjelasannya

Intoleransi ini tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh seperti alergi, tetapi lebih berkaitan dengan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna atau memproses komponen tertentu dalam cokelat.

Gejala intoleransi cokelat bisa termasuk sakit perut, kembung, atau diare setelah mengonsumsi cokelat.

5. Menghindari Reaksi Alergi Cokelat

Jika Moms atau anggota keluarga memiliki alergi terhadap komponen tertentu dalam cokelat, cara terbaik untuk menghindari reaksi adalah dengan membaca label produk dengan cermat dan memilih cokelat yang tidak mengandung alergen yang diketahui.

Misalnya, jika Anda alergi terhadap susu, carilah cokelat yang berlabel "dairy-free" atau "vegan".

Jika alergi terhadap kacang, pastikan cokelat yang Moms konsumsi tidak diproduksi di fasilitas yang juga menangani kacang.

6. Alternatif Cokelat bagi Penderita Alergi

Bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi cokelat biasa karena alergi, ada beberapa alternatif yang bisa dinikmati.

Dark chocolate yang bebas susu bisa menjadi pilihan bagi yang alergi terhadap susu, sementara carob, bahan alami yang sering digunakan sebagai pengganti cokelat, bisa menjadi alternatif lain bagi mereka yang sangat sensitif terhadap cokelat.

7. Pentingnya Konsultasi Medis

Jika Moms mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi cokelat, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi.

Mereka bisa melakukan tes alergi untuk menentukan penyebab pasti dari reaksi dan memberikan saran tentang bagaimana mengelola alergi tersebut dengan aman.

Kesimpulan

Cokelat sendiri jarang menyebabkan alergi, namun bahan tambahan seperti susu, kacang, atau kedelai dalam cokelat sering menjadi pemicu reaksi alergi.

Jika Moms mencurigai adanya alergi cokelat, penting untuk berhati-hati dalam memilih produk cokelat dan mempertimbangkan alternatif yang lebih aman.

Selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat jika mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi cokelat.

Baca Juga: Efek Samping Obat Kuat Bisa Bikin Sakit Kepala hingga Alergi, Dads Harus Tahu