Hukuman Yudha Arfandi Berat! Tamara Tyasmara: 'Jalur Langit'

By Aullia Rachma Puteri, Rabu, 25 September 2024 | 10:45 WIB
Tamara Tyasmara puas atas putusan JPU mengenai hukuman Yudha Arfandi (Grid.ID/Ulfa Lutfia)

Ia juga terlihat mengenakan baju tahanan dengan tangan terborgol, tanpa memberikan banyak respons selama sidang berlangsung.

Pihak kepolisian dan kejaksaan, menurut Tamara, telah bekerja sama dengan baik dalam mengungkap kasus ini.

Tamara juga berterima kasih kepada tim hukum yang telah membantu proses pengusutan kasus ini hingga sampai di tahap persidangan.

Ia merasa lega bahwa kasus ini berjalan sesuai dengan harapannya, meskipun kesedihan atas kehilangan putranya masih sangat mendalam.

"Alhamdulilah ya sidangnya berjalan lancar terus mau berterima kasih juga sama Jaksa Penuntut Umum, majelis hakim, tim kepolisian juga yang telah membantu kita semua," ucap Tamara Tyasmara.

Kasus ini telah menarik perhatian masyarakat luas, terutama karena tuntutan hukuman mati yang diajukan oleh JPU.

Di tengah perdebatan publik tentang keadilan hukuman mati, banyak yang bertanya-tanya apakah hukuman ini benar-benar merupakan solusi terbaik dalam sistem peradilan Indonesia.

Ada yang mendukung langkah JPU sebagai bentuk keadilan bagi korban dan keluarganya, sementara yang lain mengkritik hukuman mati sebagai tindakan yang tidak manusiawi.

Hukuman mati sendiri adalah topik yang kontroversial di Indonesia.

Meskipun diterapkan dalam kasus-kasus yang dianggap berat seperti pembunuhan berencana, perdagangan narkoba, dan terorisme, hukuman mati sering kali menimbulkan perdebatan sengit tentang keadilan dan hak asasi manusia.

Beberapa kelompok hak asasi manusia menentang keras hukuman mati, mengklaim bahwa setiap manusia berhak atas kehidupan, sementara yang lain berpendapat bahwa hukuman mati adalah bentuk keadilan yang pantas untuk kejahatan tertentu.

Baca Juga: Pria Brasil Ini Mampu Bertahan Hidup Selama 5 Hari di Pulau Tak Berpenghuni Bermodalkan Arang dan Air Laut