9 Alasan Kenapa Mencuci Pakaian Pakai Mesin Cuci Malah Bikin Apek

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:00 WIB
Kenapa Mencuci Pakaian Pakai mesin cuci malah bikin apek (Freepik)

Nakita.id - Mencuci pakaian dengan mesin cuci seharusnya membuat pakaian menjadi bersih, harum, dan segar.

Namun, banyak orang mengalami masalah di mana pakaian berbau apek setelah dicuci, bahkan ketika mereka menggunakan deterjen dan pelembut pakaian dengan benar.

Bau apek ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada proses pencucian.

Artikel ini akan membahas berbagai penyebab mengapa mencuci pakaian dengan mesin cuci justru bisa membuatnya berbau apek serta bagaimana cara mengatasi masalah ini.

Kenapa Mencuci Pakaian Pakai Mesin Cuci Malah Bikin Apek?

1. Mesin Cuci Kotor dan Lembap

Salah satu penyebab utama pakaian yang dicuci di mesin cuci berbau apek adalah karena kondisi mesin cuci itu sendiri yang tidak bersih.

Mesin cuci yang jarang dibersihkan dapat menjadi sarang kotoran, residu deterjen, jamur, dan bakteri.

Mesin cuci yang lembap dan tertutup juga menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur dan mikroba yang menyebabkan bau tidak sedap.

Solusi:

- Bersihkan mesin cuci secara rutin. Gunakan pembersih khusus mesin cuci atau campuran cuka dan baking soda untuk membersihkan bagian dalam drum dan selang. Lakukan proses ini setidaknya sebulan sekali.

- Biarkan pintu mesin cuci terbuka setelah mencuci. Hal ini akan membantu sirkulasi udara dan mencegah kelembapan yang menyebabkan pertumbuhan jamur.

2. Sisa Deterjen dan Pelembut di Pakaian

Penggunaan deterjen atau pelembut yang terlalu banyak bisa meninggalkan residu pada pakaian.

Baca Juga: Kenapa Mesin Cuci Malah Bikin Apek? Salah Satunya karena Deterjen!

Ketika residu ini tidak sepenuhnya terbilas, residu tersebut bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab bau apek, terutama ketika pakaian tidak segera dikeringkan setelah dicuci.

Solusi:

- Gunakan deterjen dalam jumlah yang tepat. Terlalu banyak deterjen bukan hanya tidak efektif, tetapi juga membuat pakaian sulit dibilas bersih. Ikuti takaran yang disarankan pada kemasan deterjen.

- Bilas ulang jika perlu. Jika Moms mencurigai adanya residu di pakaian, lakukan bilasan tambahan untuk memastikan semua deterjen hilang.

3. Pakaian Dibiarkan Terlalu Lama di Dalam Mesin Cuci

Kebiasaan meninggalkan pakaian basah di dalam mesin cuci terlalu lama setelah proses pencucian selesai juga bisa menyebabkan bau apek.

Kelembapan yang terperangkap dalam drum mesin cuci memberikan kesempatan bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh di pakaian, menghasilkan bau yang tidak sedap.

Solusi:

Segera keluarkan pakaian dari mesin cuci setelah pencucian selesai. Jangan biarkan pakaian basah tertinggal terlalu lama.

Jika memungkinkan, langsung jemur atau masukkan ke pengering.

4. Penggunaan Air Dingin

Mencuci pakaian dengan air dingin memang hemat energi dan membantu menjaga serat pakaian, tetapi air dingin tidak selalu efektif dalam membunuh bakteri atau melarutkan deterjen dengan sempurna, terutama jika pakaian sangat kotor.

Akibatnya, kotoran dan bakteri tetap tertinggal di pakaian dan menyebabkan bau apek.

Baca Juga: BERITA POPULER: Tanda-tanda Pasangan Mulai Bosan hingga Cara Mengatasi Pakaian Bau Apek karena Tidak Kering

Solusi:

Gunakan air hangat saat mencuci. Untuk mencuci pakaian yang sering dipakai, handuk, atau pakaian dalam, gunakan air hangat (sekitar 40-60 derajat Celsius) untuk membantu membersihkan lebih efektif dan membunuh bakteri.

5. Sistem Ventilasi Mesin Cuci yang Buruk

Sistem ventilasi pada mesin cuci yang buruk juga bisa menjadi penyebab utama bau apek.

Mesin cuci yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik akan menjadi lembap di bagian dalam, terutama pada mesin cuci bukaan depan (front load).

Hal ini menciptakan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan jamur di bagian karet penutup atau bagian tersembunyi lainnya.

Solusi:

- Perhatikan kebersihan karet pintu mesin cuci. Bagian karet ini sering kali menjadi tempat berkumpulnya kotoran dan jamur. Bersihkan secara berkala dan pastikan tidak ada air yang tertinggal.

- Gunakan mesin cuci dengan ventilasi yang baik. Jika memungkinkan, pilih mesin cuci dengan fitur pembersihan otomatis atau ventilasi yang membantu mengurangi kelembapan.

6. Pengeringan yang Kurang Maksimal

Jika setelah mencuci pakaian tidak segera dikeringkan dengan benar atau dijemur di tempat yang kurang mendapat sinar matahari, hal ini bisa menyebabkan pakaian tetap lembap dan berbau apek.

Udara lembap dan pengeringan yang tidak maksimal membuat pakaian menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.

Solusi:

Baca Juga: Bisa Bikin Alergi hingga Gangguan Pernapasan, Ini Sederet Bahaya Memakai Baju yang Belum Kering

- Segera jemur pakaian di tempat yang mendapat sinar matahari langsung atau angin. Sinar matahari memiliki efek antibakteri alami yang membantu menghilangkan bakteri penyebab bau.

- Gunakan pengering pakaian jika memungkinkan. Jika cuaca tidak mendukung, gunakan mesin pengering yang bisa mengeringkan pakaian secara optimal.

7. Kapasitas Mesin Cuci yang Terlalu Penuh

Memasukkan terlalu banyak pakaian dalam satu kali pencucian juga dapat menjadi penyebab mengapa pakaian menjadi berbau apek.

Ketika mesin cuci terlalu penuh, deterjen dan air tidak dapat bersirkulasi dengan baik sehingga pakaian tidak tercuci secara menyeluruh.

Solusi:

Jangan terlalu memaksakan kapasitas mesin cuci.

Cuci pakaian sesuai kapasitas mesin cuci agar pakaian bisa bergerak bebas dan deterjen dapat melarutkan kotoran dengan baik.

8. Menggunakan Deterjen yang Kurang Tepat

Tidak semua deterjen cocok dengan kondisi air atau jenis mesin cuci yang digunakan.

Beberapa deterjen tidak cukup kuat untuk menghilangkan bau dan bakteri yang menempel pada pakaian, terutama jika Moms sering mencuci pakaian olahraga atau pakaian yang mudah bau.

Solusi:

Pilih deterjen yang sesuai.

Baca Juga: Pantas Pakaian Masih Bau Apek! Ternyata Begini Cara Membuat Cucian Harum dan Segar Lebih Lama

Gunakan deterjen dengan formula antibakteri atau deterjen yang dirancang khusus untuk mesin cuci front load dan top load.

Deterjen ini lebih efektif dalam melawan bakteri penyebab bau.

9. Sumber Air yang Kurang Bersih

Kualitas air yang digunakan untuk mencuci juga berpengaruh terhadap hasil cucian.

Air yang mengandung zat besi atau terlalu banyak mineral dapat menyebabkan penumpukan kerak di mesin cuci dan berkontribusi pada munculnya bau tidak sedap pada pakaian.

Solusi:

Gunakan filter air jika perlu.

Jika air di rumah Moms tidak bersih atau terlalu keras, pertimbangkan untuk menggunakan filter air untuk membersihkan air sebelum masuk ke mesin cuci. Mencuci pakaian menggunakan mesin cuci seharusnya membuat pakaian menjadi bersih dan harum.

Namun, beberapa kesalahan atau masalah pada proses pencucian dapat menyebabkan pakaian berbau apek.

Penyebab utama dari masalah ini biasanya melibatkan kebersihan mesin cuci, kelembapan yang terperangkap, penggunaan deterjen yang berlebihan, atau penanganan pakaian yang tidak tepat setelah pencucian.

Untuk menghindari masalah ini, pastikan Moms membersihkan mesin cuci secara rutin, menggunakan deterjen dengan takaran yang tepat, dan mengeringkan pakaian segera setelah dicuci.

Baca Juga: Menjemur Baju Saat Musim Hujan Malah Bikin Apek? Ini Solusi Mudah dan Ampuh Pakaian Dijamin Wangi

Dengan memperhatikan detail-detail kecil ini, Moms dapat memastikan bahwa pakaian tetap segar, bersih, dan bebas dari bau apek setiap kali selesai dicuci.

Baca Juga: Tips agar Pakaian di Lemari Tetap Segar, Siapkan Sabun Batangan