Cara Menghentikan Kebiasaan Overspending untuk Moms yang Bergaji UMR

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 14 Oktober 2024 | 18:30 WIB
Cara menghentikan kebiasaan overspending (Freepik)

Nakita.id - Moms harus tahu cara menghentikan kebiasaan overspending bagi kalian yang bergaji UMR.

Bagi para moms yang memiliki penghasilan sesuai Upah Minimum Regional (UMR), mengelola keuangan keluarga bisa menjadi tantangan tersendiri.

Dengan penghasilan yang terbatas, kebiasaan overspending atau menghabiskan uang lebih dari yang direncanakan bisa berdampak buruk, seperti kurangnya dana untuk kebutuhan penting, menipisnya tabungan, hingga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menyeimbangkan pengeluaran dengan pemasukan menjadi hal yang penting agar keuangan tetap sehat.

Salah sattu yang harus dihindari adalah overspending atau mengeluarkan uang secara berlebihan.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini cara menghentikan kebiasaan overspending bagi Moms bergaji UMR.

Cara Menghentikan Overspending Gaji UMR

1. Buat Anggaran yang Sesuai dengan Penghasilan

Langkah pertama untuk mengontrol pengeluaran adalah dengan membuat anggaran yang realistis berdasarkan penghasilan yang didapatkan.

Moms bisa mulai dengan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran setiap bulan, lalu membagi pengeluaran ke dalam kategori yang jelas, seperti kebutuhan pokok, cicilan, dan tabungan.

- Kategorikan pengeluaran

Pisahkan antara pengeluaran yang sifatnya kebutuhan (seperti makanan, listrik, dan sewa) dan yang sifatnya keinginan (hiburan, pakaian, atau makan di luar).

Dengan membuat kategori, moms bisa lebih mudah mengidentifikasi mana yang perlu dikurangi.

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji Rp6 Juta Agar Bisa Beli Rumah

- Tetapkan prioritas

Pastikan kebutuhan utama selalu terpenuhi sebelum memikirkan pengeluaran untuk hal-hal yang sifatnya sekunder atau bahkan tersier.

Sisihkan juga sebagian kecil penghasilan untuk tabungan, walaupun jumlahnya sedikit.

Dengan anggaran yang tepat, moms bisa lebih disiplin dalam mengontrol pengeluaran dan meminimalkan overspending.

2. Terapkan Gaya Hidup Hemat

Mengadopsi gaya hidup hemat adalah cara lain yang efektif untuk menghindari kebiasaan belanja berlebihan.

Moms bisa memulai dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil yang sering kali tidak disadari menghabiskan uang.

- Kurangi belanja impulsif

Sebelum membeli barang atau menggunakan jasa tertentu, tanyakan pada diri sendiri apakah hal tersebut benar-benar dibutuhkan. Jika tidak, sebaiknya tunda pembelian.

Moms bisa menerapkan aturan 24 jam, yaitu menunda pembelian selama satu hari untuk memastikan apakah keinginan tersebut benar-benar penting.

- Buat daftar belanja

Saat pergi ke pasar atau supermarket, buatlah daftar belanja dan patuhi daftar tersebut.

Baca Juga: 8 Ciri-Ciri Keuangan Keluarga Harus Dikendalikan agar Tak Merusak Pengelolaan Keuangan

Hindari membeli barang-barang yang tidak ada dalam daftar, meskipun terlihat menarik atau sedang diskon.

- Manfaatkan diskon dengan bijaK

Diskon bisa menjadi alat yang bagus untuk menghemat, tetapi sering kali membuat kita tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan.

Pastikan moms hanya memanfaatkan diskon untuk barang-barang yang sudah direncanakan sebelumnya, bukan untuk pembelian impulsif.

3. Gunakan Uang Tunai atau Kartu Debit

Salah satu cara untuk menghentikan kebiasaan overspending adalah dengan beralih menggunakan uang tunai atau kartu debit daripada kartu kredit.

Menggunakan uang tunai memungkinkan moms untuk lebih sadar akan jumlah uang yang dibelanjakan, sehingga lebih mudah untuk mengontrol pengeluaran.

- Batasi penggunaan kartu kredit

Kartu kredit sering kali membuat kita merasa “lebih kaya” karena tidak langsung terasa menguras rekening.

Cobalah untuk menggunakannya hanya dalam situasi darurat atau saat memang sangat diperlukan, misalnya untuk keperluan kesehatan.

- Tentukan anggaran tunai mingguan

Ambil sejumlah uang tunai di awal minggu sesuai dengan anggaran mingguan yang sudah dibuat.

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp2 Juta, Yuk Simak!

Gunakan uang tersebut untuk seluruh keperluan harian, dan berhenti berbelanja ketika uang tunai sudah habis.

Dengan cara ini, moms akan lebih disiplin dalam mengelola uang dan lebih mudah menghindari pengeluaran yang tidak direncanakan.

4. Fokus pada Tujuan Keuangan

Salah satu alasan kenapa banyak moms kesulitan menghentikan kebiasaan overspending adalah karena tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas.

Ketika moms tidak memiliki target keuangan yang ingin dicapai, uang yang ada bisa lebih mudah terbuang untuk hal-hal yang tidak diperlukan.

- Tetapkan tujuan jangka pendek dan panjang

Moms bisa memulai dengan menentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai, misalnya menabung untuk dana pendidikan anak, membeli rumah, atau menyiapkan dana darurat.

Dengan memiliki tujuan yang jelas, moms akan lebih termotivasi untuk menahan diri dari pengeluaran yang tidak perlu.

- Tabungan otomatis

Moms bisa mempertimbangkan untuk menggunakan fitur tabungan otomatis di bank.

Dengan cara ini, setiap bulan sebagian dari penghasilan akan langsung ditransfer ke rekening tabungan tanpa perlu moms berpikir dua kali.

Ini membantu mengamankan tabungan sebelum uang terlanjur digunakan untuk hal lain.

Baca Juga: Cek Kesehatan Keuangan, Berapa Persen Maksimal Cicilan dari Gaji Bulanan?

5. Hindari Lingkungan yang Memicu Overspending

Lingkungan sekitar, baik itu teman-teman, keluarga, atau media sosial, bisa sangat mempengaruhi kebiasaan belanja.

Moms perlu waspada terhadap lingkungan yang sering kali mendorong untuk mengeluarkan uang lebih dari yang seharusnya.

- Kurangi frekuensi belanja online

Media sosial dan platform e-commerce sering kali menggoda moms dengan iklan produk atau promo menarik.

Cobalah untuk mengurangi waktu browsing di aplikasi belanja online, terutama saat sedang merasa bosan atau stres.

Lebih baik gunakan waktu tersebut untuk melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat, seperti membaca atau berolahraga.

- Bersosialisasi dengan bijak

Jika moms sering tergoda untuk belanja karena mengikuti gaya hidup teman-teman, pertimbangkan untuk mengurangi kegiatan yang memicu pengeluaran.

Moms tetap bisa bersosialisasi dengan teman-teman, tetapi pilihlah kegiatan yang lebih hemat, seperti piknik atau acara di rumah.

6. Evaluasi Pengeluaran Secara Berkala

Mengontrol pengeluaran tidak hanya cukup dengan membuat anggaran, tetapi juga perlu evaluasi secara berkala.

Setiap akhir bulan, moms bisa mengecek pengeluaran yang sudah dilakukan dan membandingkannya dengan anggaran yang sudah disusun.

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan untuk Sandwich Generation yang Harus Sokong Orangtua

Moms bisa melihat apakah ada pengeluaran yang tidak sesuai dengan rencana.

Jika ternyata ada pengeluaran berlebihan, coba cari tahu penyebabnya dan buat rencana untuk menghindari hal tersebut di bulan berikutnya.

Jika ternyata anggaran yang dibuat terlalu ketat atau tidak realistis, jangan ragu untuk melakukan revisi.

Anggaran yang terlalu ketat juga bisa membuat moms merasa frustasi dan akhirnya malah lebih mudah tergoda untuk belanja berlebihan.