Nakita.id - Sejak dahulu, masyarakat Indonesia selalu menganut konsep "4 Sehat 5 Sempurna".
Namun seiring berkembangnya zaman dan juga ilmu pendidikan, nyatanya kini konsep "4 Sehat 5 Sempurna" tidak lagi perlu diikuti.
Mengapa demikian?
Mengutip dari Kompas, dokter spesialis anak dr. Kristian Wongso G., DTM&H, M.Sc., M.Krim., Sp.A. menuturkan, saat ini orangtua sudah tidak perlu mengikuti konsep tersebut.
"Sekarang, konsep itu sudah ditinggalkan, yang dipegang adalah 'Gizi Seimbang'," ujar dia dalam diskusi daring, Kamis (7/11/2024).
Melansir dari laman Sehat Negeriku, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa konsep "4 Sehat 5 Sempurna" ini pada dasarnya menekankan pada konsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah.
Dalam konsep tersebut, susu dijadikan sebagai bahan pangan yang menyempurnakan asupan nutrisi tersebut.
Konsep tersebut awalnya dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo selaku Bapak Gizi Indonesia sekitar tahun 1952, namun kini sudah tidak lagi digunakan.
Saat ini, konsep "4 Sehat 5 Sempurna" sudah berkembang dan disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS), yang dijadikan sebagai landasan "Isi Piringku".
Dalam PGS, susu termasuk ke dalam kelompok lauk pauk, bukanlah asupan penyempurna dan bisa diganti dengan jenis lain dengan nilai nutrisi yang sama.
"Ada sebagian orangtua yang berpikir, kalau mereka belum kasih susu, artinya makanan anak belum sempurna. Sejujurnya, ini sangat keliru," ungkap Kristian.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi: Cegah Stunting dengan Isi Piringku