Perlukah Bayi Menggunakan Bedak? Begini Jawabannya

By Yasmin FE, Senin, 25 November 2024 | 10:00 WIB
Ilustrasi penggunaan bedak bayi (DOK. Shutterstock)

Nakita.id – Menaburkan bedak bayi setelah si kecil mandi sering dilakukan oleh para ibu untuk menjaga kesegaran kulit dan memberikan aroma harum yang lembut.

Meski begitu, penggunaan bedak bayi tidak jarang memicu perdebatan di kalangan para Moms.

Sebagian Moms merasa bahwa bedak bayi penting untuk menjaga kesegaran kulit dan mengurangi kelembapan di area lipatan tubuh, tetapi ada juga yang memilih untuk tidak menggunakan bedak karena kekhawatiran akan kesehatan bayi hingga alasan lain.

Untuk membantu Moms memahami manfaat bedak bayi, berikut Nakita rangkum mitos dan fakta seputar penggunaan bedak bayi.

  1. Mitos: bedak bayi tidak bermanfaat

Selain aromanya yang harum dan menyegarkan, bedak bayi sebenarnya memiliki manfaat lain. Salah satunya, mengurangi gesekan antara kulit dengan kulit atau kulit dengan pakaian, sehingga kulit bayi tidak mudah lecet.

Bedak dapat memberikan lapisan pelindung ringan yang membantu mengurangi risiko lecet akibat gesekan di area-area seperti leher, lipatan paha, dan ketiak.

Namun, penggunaannya harus tetap bijak dan dilakukan dengan hati-hati.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membedaki Bayi, Pakai Tangan atau Puff?

  1. Mitos: bedak bayi perlu diberikan di area popok

Memberikan bedak bayi di area popok sering kali dilakukan untuk menghindari ruam popok.

Namun, kebiasaan ini sebaiknya dihindari karena partikel bedak dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan iritasi.

Jadi, sebaiknya bedak bayi hanya diberikan pada area tubuh lain yang tidak tertutup popok.

  1. Mitos: bedak tidak boleh digunakan saat bayi berkeringat

Jika tubuh bayi sedang berkeringat, penggunaan bedak dapat membuat bedak menggumpal dan menyumbat pori-pori kulit, sehingga memicu iritasi atau biang keringat.