Masih Ingat dengan 5 Metode Kontrasepsi Ini?

By Ajeng , Senin, 8 Februari 2016 | 22:44 WIB
Masih Ingat dengan 5 Metode Kontrasepsi Ini? (Ajeng )

Tabloid-Nakita.com - Berbagai metode kontrasepsi ditawarkan dan memberikan manfaat masing-masing. Umumnya pengambilan keputusan penggunaan KB pada wanita berdasar pada kecocokan alat tersebut terhadap tubuh dan seksualitasnya. Berikut ini uraian plus-minus metode kontrasepsi yang ada dari dr. R. Muharam, SpOG, dari Klinik Fertilitas dan Menoandropause SamMarie, Jakarta.

1. Metode Kontrasepsi Alami Sering disebut sebagai KB alami, metode ini hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid teratur. Caranya dengan menghindari senggama pada saat subur. Alat bantu metode ini adalah pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim.

Plus: * Tidak ada efek samping * Ekonomis

Minus: * Angka kegagalan tinggi. Faktanya, 10 – 30 dari 100 wanita, hamil setiap tahun. * Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun HIV/AIDS.

2. Metode Kontrasepsi dengan Alat

Bisa dibagi menjadi: 1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain Copper T380A, Nova T, dan beberapa AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo Nova).

Plus: * Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan 0,3-1 per 100 wanita tiap tahun.

Minus: * Mengundang risiko infeksi radang panggul, perdarahan, dan kehamilan di luar kandungan. * Komplikasi perforasi (lubang) uterus. * Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun HIV/AIDS.

2. Kontrasepsi Dengan Metode PerintangYang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan spermisida.

Kondom Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan membungkus penis, sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut.

Plus: * Aman dipakai * Mudah didapat * Cukup efektif bila digunakan dengan benar. * Dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan hepatitis B dan HIV/AIDS.

Minus: * Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali pakai. Kondom yang baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan kondom yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya. * Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 – 15 per 100 wanita per tahun.