5 Mitos Pencegahan Kehamilan

By Ipoel , Senin, 14 Desember 2015 | 06:57 WIB
5 Mitos Pencegahan Kehamilan (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Ada sebuah berita di Colombia Reports tentang seorang wanita yang menggunakan kentang sebagai metode kontrasepsi. Dua minggu setelah dia memaksa kentang masuk ke dalam perutnya melalui vagina, perutnya terasa sakit dan untungnya dokter bisa mengeluarkan kentang itu.

Kita tidak tahu apakah berita itu benar atau tidak. Tapi yang jelas, ada banyak informasi mengenai metode pencegah kehamilan yang cuma berupa mitos dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Termasuk lima mitos di bawah ini. Simak juga penjelasan dari Natika H Halil, Direktur Kesehatan dan Kesejataraan di Family Planning Association, Inggris.

 Baca : Sering sakit kepala? Coba resep ini: Taruh gula dan garam di bawah lidah, rasakan manfaatnya dalam beberapa saat.

Mitos: Anda tidak akan hamil jika partner Anda ejakulasi di luar.

Ada banyak orang yang masih percaya metode ejakulasi di luar ini. Ejakulasi di luar tubuh wanita bukan metode kontrasepsi yang aman, sehingga masih mungkin menyebabkan Anda hamil.

Seorang pria yang terangsang secara seksual masih mungkin melepaskan cairan dari penisnya, bahkan tanpa mengalami orgasme. Cairan ini dikenal sebagai cairan pra-ejakulasi atau pre-cum dan   memiliki sperma di dalamnya. Peluang kehamilan memang kecil, tapi kemungkinannya tetap ada.

 Baca : Hati-hati, makanan ini bisa membuat tulang Mama keropos

Mitos: Anda tidak akan hamil,  jika langsung berdiri dan meloncat-loncat setelah berhubungan seks.

Sperma adalah perenang yang sangat kuat dan gravitasi saja tidak akan menghentikan mereka untuk mencapai dan mencoba untuk membuahi sel telur!

Jika Anda tidak menggunakan kontrasepsi, posisi dan gerakan apapun yang Anda lakukan setelah berhubungan seks, masih memungkinkan Anda hamil.

 Baca : Kenapa Mama mudah marah saat haidh. Ini alasan dari sudut pandang medis

Mitos: Anda tidak bisa hamil jika berhubungan seks saat haid.

Banyak wanita berpikir bahwa mereka hanya subur selama beberapa hari setiap bulan, sehingga mereka percaya bahwa mereka tidak bisa hamil selama periode haid dan di sebagian besar siklus menstruasi mereka.

Ada dua faktor yang membuat ini adalah mitos. Pertama, banyak wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, sehingga  sulit untuk mengetahui dengan pasti kapan tepatnya ovulasi terjadi.

Kedua, sperma dapat  hidup di dalam tubuh hingga tujuh hari sehingga mereka dapat berkeliaran,  siap  menunggu untuk membuahi sel telur.

 Baca : 7 Kesalahan ini sering Mama lakukan saat ingin hamil

Mitos: Anda tidak akan hamil, jika Anda segera membasuh vagina segera setelah berhubungan seks.

Membasuh bagian luar atau dalam vagina tidak akan mencegah kehamilan. Sekali lagi, sperma adalah perenang yang andal.

Saat Anda berangkat ke toilet untuk membasuh diri, sperma sudah di perjalanan menuju sel telur dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka.

 Baca : Berbeda dengan pria, gejala serangan jantung pada wanita bukan nyeri di dada, melainkan di...

Mitos: Anda tidak bisa hamil jika masih menyusui.

Banyak kehamilan tidak diinginkan terjadi di bulan pertama setelah wanita melahirkan. Ada banyak misinformasi seputar menyusui sebagai alat kontrasepsi alami.

Menyusui memang bisa menurunkan kesempatan seorang wanita untuk hamil, tapi bukan berarti tidak mungkin hamil sama sekali.

Jangan berasumsi cuma karena Anda sedang menyusui, lantas Anda akan bebas risiko hamil jika melakukan hubungan intim tanpa alat pengaman.

Sumber: Kompas Health