Mengenal Mindful Parenting Demi Psikologis Anak Lebih Baik dan Bahagia

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Rabu, 9 Mei 2018 | 19:51 WIB
Terapkan pola asuh yang baik demi tumbuh kembang anak (iStock)

Nakita.id - Untuk tumbuh kembang Si Kecil, penting bagi orangtua untuk mencermati pola asuh yang tepat.

Salah satu pola asuh yang penting untuk diketahui yaitu mindful parenting.

Mindful parenting yaitu pola asuh orangtua dengan kesadaran penuh dalam memberikan perhatian dan tidak memberikan penilaian negatif terhadap pengalaman anak.

Keterampilan dalam mindful parenting merupakan hal yang mendasar bagi orangtua, supaya komunikasi dengan anak berjalan lancar.

Orangtua yang memiliki keterampilan mindful parenting akan terhindar dari stres yang diakibatkan pengasuhan (parenting stress), mampu menghargai pendapat dan tindakan anak, mampu melaksanakan peran sebagai orangtua, dan menjalin hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak.

BACA JUGA: 9 Jenis Kecerdasan Anak yang Perlu Diasah, Tak Sekadar Dapat Ranking di Kelas

Menurut Melly Kiong, praktisi mindful parenting terdapat lima dimensi Moms yang perlu diperhatikan dalam pola asuh ini, yaitu sebagai berikut:

Mendengarkan dengan perhatian penuh

"Poin utama dalam mindful parenting ini yaitu orangtua harus mau mendengaarkan dan berbicara kepada anaknya dengan penuh empati, berikanlah peluang pada anak untuk berbicara dan kita orangtua sebagai pendengar.

Bagaimana bisa anak memiliki kesempatan untuk berbicara jika orangtua tidak bersedia mendengarkan", ungkap Melly ditemui eksklusif oleh Nakita.id di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (8/5).

Serba serbi mindful parenting bersama Melly Kiong, praktisi mindful parenting.

Melly menekankan, jika orangtua bersedia mendengarkan maka akan banyak masalah yang bisa ditemukan solusinya karena komunikasi berjalan dua arah.

BACA JUGA: Ini Cara Bangun PeDe Berkomunikasi pada Anak Gangguan Pendengaran

Tidak menghakimi

Kebanyakan orangtua cenderung memberikan label negatif terhadap anak, seperti nakal atau susah diatur yang terntunya berdampak buruk terhadap tumbuh kembangnya.

"Salah satu metode yang saya lakukan adalah, ajak anak-anak untuk duduk dan membuat peraturan bersama jadi peraturan tak hanya berasal dari satu sisi tetapi anak juga dilibatkan," ujar Melly.

Misalnya saat membuat rules anak bermain game, orangtua dan anak dapat berkomuikasi bahwa game hanya boleh dimainkan saat anak libur sekolah.

"Jika kita menghargai pendapat anak, maka akan menumbuhkan kepercayaan diri anak sehingga anak akan lebih terbuka kepada orangtuanya," tambahnya.

BACA JUGA: Ini 5 Tips untuk Tingkatkan Kepercayaan Diri Anak Perempuan

Kesadaran dalam mengendalikan emosi diri

Perlu diingat, anak sejatinya bukanlah pendengar yang baik namun mereka akan merekam apa yang dilakukan oleh orangtua.

"Dengan kesadaran ini, orangtua akan lebih belajar mengendalikan diri bahwa tidak selamanya anak yang melakukan kesalahan.

Ada kalanya orangtua juga harus berubah dan memperbaiki diri", tutur Melly.

Adil dan bijaksana

Selain itu, penting bagi orangtua untuk selalu berlaku adil dan bijaksana termasuk saat membina bonding yang baik dengan buah hati.

"Penting bagi orangtua untuk merendahkan hati dan selalu belajar, dengan begitu mindset akan berubah sehingga orangtua akan memiliki pandangan baru dalam mendidik anak menjadi lebih baik," ujar Melly.

BACA JUGA: Pengalaman Neea, Working Moms dalam Mendidik dan Menstimulasi Anak

Kasih sayang kepada anak

Dengan mendidik anak penuh kasih sayang, maka besar kemungkinannya anak tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih sayang juga.

"Misalnya dengan tidak bertengkar di hadapan anak itu kalau bisa dihindari, solusinya dengan menerapkan kelima dimensi ini dan tidak menuntut kesempurnaan dari pasangan.

Kalau diibaratkan, pernikahan itu seperti akuarium dimana orangtua adalah air dan anak kita itu ikan. Kalau airnya keruh, tentu ikan enggak bisa hidup dengan nyaman", tegas Melly.

Melly menambahkan, keterampilan orangtua menerapkan mindful parenting berdampak positif terhadap psikologis anak.

Diantaranya anak akan merasa dihargai, anak akan mampu mengomunikasikan masalah kepada orangtua dengan baik, mendorong anak melakukan perilaku yang positif dan mengemangkan suasana keluarga yang kondusif dan penuh kasih sayang.