Nakita.id – Berat badan Ibu hamil sudah ideal tapi kok janin gagal tumbuh?
Lalu kenapa ini terjadi? Sebelum kita bahas apa saja kemungkinan yang menjadi penyebab janin gagal tumbuh, terlebih dulu perlu diketahui bagaimana proses transfer makanan atau nutrisi dari ibu ke janin.
Untuk pertumbuhan dan perkembangannya, janin membutuhkan sumber energi, mineral dan sebagainya dari makanan atau nutrisi yang didapat dari ibu.
Nutrisi dalam bentuk darah tersebut tersalurkan tidak langsung ke janin, akan tetapi melalui plasenta.
Baca juga: Sakit Gigi Sebabkan Bayi Lahir Prematur
Di dalam plasenta, berkumpul semua zat gizi, oksigen dan lainnya. Nah, di dalam plasenta ini terdapat jonjot-jonjot atau akar-akar atau dalam istilah medis disebut hemokorialis yang bermuara di tali pusat janin.
Dari tali pusat ini barulah zat-zat makanan masuk ke dalam sirkulasi janin. Lancar atau tidaknya, nutrisi ataupun oksigen ke janin, bergantung pada bagaimana kondisi hemokorialis tersebut. Kalau jonjot atau akar tersebut tidak baik karena ada masalah atau penyakit tertentu, menyebabkan nutrisi takkan menembus sampai ke janin. Penyerapan yang terjadi hanya sedikit. Akhirnya janin tak mendapat nutrisi dan oksigen yang cukup.
Baca juga: Pertumbuhan Janin Sesuai Usia Kehamilan yang Normal Terjadi
Hal ini memicu terjadi janin gagal tumbuh dengan gejala janin akan tampak kurus, pucat dan kulitnya kering.
Tali pusatnya terlihat tipis dan suram. Pandangan matanya lebar. Selain itu janin mengalami penurunan level oksigenasi, nilai APGAR rendah, aspirasi mekonium (tertelannya feces/tinja janin) yang dapat berakibat sindrom gawat nafas.
Juga risiko mengalami hipoglikemi (kadar gula rendah), kesulitan mempertahankan suhu tubuh, dan polisitemia (kebanyakan sel darah merah). Lalu apa yang terjadi jika janin gagal tumbuh?
Baca juga:Efek Buruk Suara Bising untuk Janin dalam Kandungan 1. Ganguan fungsi organ