Apakah ASI Saya Cukup?

By Ipoel , Jumat, 2 Oktober 2015 | 05:00 WIB
Apakah ASI Saya Cukup? (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Lain usia, lain pula kebutuhannya. Semakin usia bertambah, semakin banyak ASI yang dibutuhkan bayi. Apakah ASI saya cukup? Ini jawabannya.

Secara umum bayi baru lahir (newborn)tidak membutuhkan pemberian cairan lain selain ASI seperti pemberian susu formula, air putih, air tajin, air madu, air gula, dan lain-lain. Sebaiknya hal ini sudah didiskusikan dengan dokter kandungan dan dokter anak sebelum proses melahirkan. Pasca dilaksanakannya IMD (Inisiasi Menyusu Dini), Mama tidak perlu berkecil hati bila Kolostrum belum keluar, segera lanjutkan proses belajar menyusui (posisi, pelekatan/latch on) di ruang rawat (lakukan rooming in/rawat gabung Mama dan bayi), juga Mama dapat dibantu untuk belajar memerah di sela-sela proses belajar menyusui. Untuk persalinan SC (Sectio Caesarea) maka paling tidak 6 jam setelah pulih Mama dapat mulai memerah ASI.

Pada kelompok bayi yang hanya menerima ASI, maka ASI pertama/kolostrum akan keluar 23 jam pasca melahirkan, sementara pada kelompok bayi yang sempat menerima asupan lain selain ASI maka rata-rata ASI keluar 33,5 jam pasca melahirkan. Jadi pemberian asupan lain selain ASI akan menunda keluarnya ASI.

Berapa tetes pun Kolostrum yang keluar segera berikan kepada bayi. Jumlah kolostrum relatif sedikit, berkisar 1,4-2,8 sendok teh / 6,86-13,72 ml sekali menyusu, total rata-rata per hari 7,4 sendok teh / 36,23 ml per hari, dan jumlah ini CUKUP untuk bayi. Bisa lihat di gambar ilustrasi kapasitas lambung bayi sejak baru lahir.

Di awal-awal kelahiran bayi sampai proses menyusui lancar, susuilah bayi sekitar 2-3 jam sekali jadi dalam sehari/24 jam frekuensi menyusui antara 8-12 kali atau disebut Frequent nursing. Rata-rata durasi menyusui bervariasi, biasanya sekitar 20 menit, perhatikan bila bayi menyusui sangat lama (misal 1 jam) biasanya tidak full menyusu tapi mengempeng. Bulan pertama pasca kelahiran bayi adalah masa terpenting untuk Mama dan bayi dalam hal menyusui. Frequent nursing membantu mempercepat supply/produksi ASI dan mencegah pembengkakan payudara (engorgement). Bila bayi sudah lancar menyusuinya & pertumbuhan bayi baik, maka biarkan bayi menyusu sesuai keinginannya (nursingon demand) tidak perlu dijadwal lagi seperti di awal-awal kelahiran.

Kekhawatiran apakah ASI yang diberikan Mama cukup karena ASI yang umumnya diberikan melalui disusui langsung tidak bisa ditakar berapa ml banyaknya dapat dihindari bila tanda-tanda kecukupan ASI selalu dipantau dan terpenuhi. Bersyukurlah bahwa ahli-ahli laktasi telah merumuskan tanda-tanda kecukupan ASI yang secara garis besar meliputi frekuensi buang air kecil/BAK per hari, growth/pertumbuhan berat badan bayi (lebih baik juga menyertakan growth tinggi badan dan lingkar kepala) sejak lahir, perilaku bayi serta pola bab bayi.

Apakah ASI Saya Cukup? Ini Tanda-tanda Kecukupan ASI

1. Frekuensi buang air kecil (BAK) per hari

Untuk bayi yang baru lahir maka frekuensi pipisnya setiap hari bertambah 1kali, yaitu hari pertama BAK 1 kali, hari kedua 2 kali dan seterusnya sampai produksi ASI mulai lancar (milk comes in) yang berdasarkan penelitian (Lawrence&Lawrence 1999) biasanya terjadi 72-96 jam pasca kelahiran. Jadi bisa diperkirakan mulai dari hari 5 dan seterusnya frekuensi bak per hari paling tidak 6x sehari.

Untuk hari-hari pertama lebih baik memakaikan popok kain supaya ketika bayi bak lebih cepat dan mudah terdeteksi sehingga perhitungan frekuensi BAK lebih akurat. Juga secara umum BAK yang dihitung adalah BAK yang normal banyaknya, paling tidak 3 sendok makan/45 ml per BAK. Untuk bayi-bayi yang lebih besar (umur > 6 minggu) kadang frekuensi kurang dari 6x, misal 5 x per hari tapi kuantitas bertambah yaitu 4-6 sendok makan / 60-90ml per BAK masih dianggap normal, walau lebih aman bila frekuensi BAK per hari minimum 6x per hari.

Jangan lupa juga perhatikan warna dari BAK bayi. Warna BAK yang baik adalah bening sampai kuning cerah. Bila warna BAK kuning pekat atau berwarna seperti jus apel (cokelat) digabungkan dengan frekuensi BAK yang kurang dari 6x per hari maka waspada bayi mengalami dehidrasi/kekurangan asupan (ASI). Juga bila ditemukan darah pada BAK segera konsultasikan ke dokter untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit ISK/Infeksi Saluran Kemih.

2. Apakah ASI Saya Cukup? Lihat Growth/pertumbuhan bayi

Mama tidak usah khawatir beberapa hari pasca kelahiran berat badan bayi turun. Penurunan 7 - 10% dari Berat Badan Lahir (BBL) masih dalam kategori normal. Bila proses menyusui berjalan dengan baik dan bayi secara umum sehat maka pertumbuhan berat badan bayi akan baik dan pada usia 2 minggu paling tidak berat badannya sama dengan berat badan ketika lahir (BBL).

Mama harus rajin mencatat dan memplot/memasukkan data-data berat badan ke kurva pertumbuhan/growth chart, biasanya yang dipakai Growth Chart WHO Anthro (bisa diunduh). Biasanya kurva pertumbuhan juga tersedia di KMS/Kartu Menuju Sehat atau di buku kesehatan/paspor kesehatan anak.

Sebaiknya Mama dan Papa tidak mengandalkan dokter/bidan untuk mengisi dan memasukkan data-data berat badan bayi tapi Mama dan Papa harus belajar mengisi dan memplot data-data berat badan tersebut termasuk belajar membaca arti kurva pertumbuhan tersebut.

Secara umum pada umur 0-4 bulan kenaikan BB per minggu bayi adalah sekitar 170 - 200 gr per minggu. Usia 4-6 bulan sekitar 113-141 gr per minggu.

Waspadai dan segera diskusikan dengan ahli laktasi dan dokter bila kurva pertumbuhan mendatar (slow growth) atau bahkan menurun, jangan tunggu sampai kurva pertumbuhan terus menurun melewati 2 Garis Persentil karena bayi dapat mengalami gagal tumbuh/failure to thrive.

Lebih lengkap lagi data pertumbuhan berat badan dilengkapi data pertumbuhan Tinggi badan dan Lingkar Kepala sehingga analisa ahli laktasi dan dokter dapat lebih komprehensif.

3. Behaviour/Perilaku Bayi

Pasca menyusui, payudara Mama lebih lembut dan bayi tampak puas, kenyang, tidak rewel, tidur dengan nyenyak dan di saat bangun, dan aktif normal.

4. Pola BAB bayi

Secara umum bayi / anak ASI eksklusif pola BAB-nya sangat bervariasi.

Pada hari-hari pertama feses bayi akan berwarna hitam / hijau gelap dan pekat, hal ini normal karena bayi sedang mengeluarkan mekonium. BilaASI Mama mulai lancar (milk comes in) sekitar 4 hari pasca kelahiran maka feses berangsur-angsur berubah warna menjadi kuning. Tekstur feses bayi dapat berupa cairan kuning dengan biji seperti biji cabai atau dapat berupa pasta berwarna kuning.

Yang perlu diwaspadai bila feses berwarna putih seperti dempul dan juga bila feses becampur darah bisa segera diperiksa oleh dokter. Biasanya sampai usia sebulan bayi dapat BAB >2 kali per hari atau bahkan pasca menyusui langsung BAB. Hal ini normal, yang perlu diperhatikan apakah BAB bayi masih berampas atau hanya cairan saja. Karena jika hanya cairan saja >3 kali per hari dengan jumlah yang banyak tiap BAB, ditambahan frekuensi BAK <6 kali per hari dan perilaku bayi yang rewel bisa konsultasikan ke dokter apakah bayi menderita diare. Setelah bayi berusia 1 atau 2 bulan biasanya frekuensi bayi berkurang. Kadang tidak BAB tiap hari, yang perlu diperhatikan apakah perut bayi kembung dan keras serta perilaku bayi rewel.

Sebagai penutup, bila tanda-tanda kecukupan ASI tidak terpenuhi dan bayi sudah mulai mengalami dehidrasi segera konsultasi dengan dokter dan ahli laktasi.

Happy Breastfeeding :)

Sumber gambar :theperfectlatch.com

Sumber Referensi:

https://www.facebook.com/fatimahberlianamonika/posts/949752775063862:0