6. Persiapkan stamina atau kondisi fisik si kecil.
Anak harus cukup istirahat atau tidur dan makan sebelum bepergian. Kalau perjalanannya relatif jauh dari rumah, bujuk ia untuk tidur dulu di jalan, sehingga sesampainya di lokasi pertunjukan, kondisinya sudah lebih bugar.
7. Upayakan datang lebih awal.
Datanglah ketika orang belum banyak berdatangan agar anak dapat beradaptasi lebih dulu dengan suasana di area pertunjukan. Lakukan aktivitas yang menyenangkan dengan si kecil selama menunggu pertunjukan dimulai. Risikonya, datang paling dulu membuat anak menunggu lebih lama hingga panggung dibuka. Namun, datang ke lokasi pertunjukan ketika sudah banyak orang ada juga risikonya, yaitu si kecil tak punya keleluasaan untuk beradaptasi karena suasana sudah keburu riuh.
8. Jangan lupa membawa perbekalan.
Bawalah minuman dan makanan anak. Tak ketinggalan, mainan kesayangannya untuk membantu mengalihkan perhatian kalau-kalau ia merasa bosan atau tak nyaman.
9. Jalin dialog dengan anak.
Selama menonton, ajak anak berkomunikasi agar pertunjukan yang dilihat penuh muatan pembelajaran. Saat menonton atraksi lumba-lumba, kita dapat mengenalkan binatang tersebut lebih jauh, apa yang bisa dilakukan mamalia tersebut, apa makanannya, di mana habitanya, dan lainnya. Atau, ketika menonton pertunjukan musikal, kenalkan anak pada lagu-lagu dan gerakan tariannya. Ikutlah bernyanyi serta bertepuk tangan, menggerakkan atau menggoyangkan badan, mencoba mengikuti irama lagu.
10. Tidak memaksa hingga pertunjukan usai.
Jika anak minta keluar atau mulai rewel sebelum pertunjukan berakhir, cobalah ajak ia memerhatikan kembali apa-apa yang menarik dari pertunjukan yang sedang ditonton. kalau tak berhasil, ikuti saja kemauannya keluar dari lokasi. Jadi, tak perlu dipaksakan menonton sampai habis.
Nah, selamat menikmati pertunjukan bersama si buah hati!