Stimulasi Si Tukang Acak-Acak

By Ipoel , Selasa, 2 April 2013 | 03:00 WIB
Stimulasi Si Tukang Acak-Acak (Ipoel )

-  Bongkar-bongkar

Saat si kecil kedapatan menjalankan aksinya ini, kita tak perlu memarahinya, karena sebetulnya anak sedang belajar mengenali benda-benda yang tidak sama dengan mainannya dan menyimpan ingatan akan hal itu dalam memorinya. 

Dukungan dan stimulasi:

* Gali rasa ingin tahunya. "Sayang, bagus ya tas Ayah? Lagi cari apa di dalam tas Ayah?"  Dengan begitu, si kecil pun diarahkan untuk menetapkan tujuan atas aksinya ini. Kalau memang ada benda-benda penting dan berharga yang tidak boleh digeratak olehnya, simpan tas itu di tempat yang tak terjangkau. Sebagai bentuk dukungan atas rasa ingin tahunya, berikan tas lain yang sudah diisi dengan benda-benda serupa yang tidak sedang dipakai. 

* Kenalkan benda-benda yang ada di tas seperti bolpoin, buku, dompet, uang, dan lainnya. Dengan begitu, kosakata anak semakin berkembang dan bertambah. 

* Jangan lupa, kenalkan si batita pada konsep kepemilikan. Bahwa tas ini milik ayah, dompet itu milik ibu, dan seterusnya.

* Selanjutnya, ajak si kecil untuk kembali membereskan barang yang dikeluarkan dari tas/dompet ayah-ibunya. Setidaknya ia belajar bertanggung jawab atas "perbuatan" yang dilakukannya. Akan tetapi, lakukan secara bersama-sama dengan suasana yang menyenangkan.

* Jika anak menunjukkan sikap yang lebih aktif, misalnya mencoba menggigit-gigit, menekuk atau mencelup benda berharga ke air, beri tahu si kecil. "Sayangku, tak boleh menggigit-gigit KTP ibu, ya, nanti bisa rusak."  Ucapkan dalam bahasa yang baik, tidak keras atau tinggi, tetapi lembut sekaligus tegas. Segera ambil barang itu dan alihkan perhatian anak pada benda lainnya yang sama menarik.

* Ajarkan mengenai konsep privasi secara sederhana. Misalnya, "Ini dompet Ibu, yang itu tas Ayah. Tak boleh dibuka-buka ya Sayang!" Pengenalan privasi termasuk dalam pelajaran sopan santun dan menghormati milik orang lain.