Hati-hati, Kematian Janin, Kenali Penyebab dan Pencegahannya agar Tak Kecolongan

By Saeful Imam, Jumat, 11 Mei 2018 | 19:18 WIB
Ibu hamil yang stres dan mengalami inflamasi dapat memengaruhi perkembangan otak janin (iStockPhoto)

BACA JUGA : Catat, Ini Daftar Plus dan Minus Jika Hamil di Usia 30-an

SAAT TEPAT KE DOKTERSegera periksakan ke dokter bila ibu merasakan tak ada gerakan janin sama sekali, gerakan janin sangat hebat atau malah semakin pelan/melemah sebelum akhirnya diam sama sekali.

Hal ini menandakan janin mengalami kegawatan akibat gangguan transportasi oksigen dari si ibu.

Itulah mengapa, wajib bagi ibu hamil untuk selalu memantau gerakan janinnya. Gawat janin juga bisa terdeteksi melalui denyut jantung janin (DJJ) yang tak normal, yakni bila DJJ 180 denyut per menit.

Maupun bila terdapat gangguan irama jantung janin, yaitu bila dengan alat doppler terdengar bunyi aneh yang tak sesuai pola irama semestinya.

BACA JUGA : Belum Usai Kisah Perceraian Sule, Ibnu Jamil Digugat Cerai Sang Istri LagiTINDAK PERTOLONGANDokter harus segera melakukan pertolongan kegawatan janin dalam kandungan, di antaranya resusitasi intrauterin dengan meminta si ibu berbaring miring ke kiri dan pemberian oksigen maupun obat pereda kontraksi.

Selama 2 jam, ibu dan janin akan diobservasi terus. Bila tak ada perubahan positif, biasanya dokter akan mempertimbangkan janin dilahirkan lewat bedah sesar, karena bila dibiarkan akan berakhir dengan kematian janin dalam kandungan.