Tinggi Badan Anak Usia Batita 1-3 Tahun, Pengaruh Gen dan Gizi

By Ipoel , Rabu, 27 Februari 2013 | 04:00 WIB
Tinggi Badan Batita (Ipoel )

Nakita.id - Panjang atau tinggi badan masing-masing anak ditentukan oleh gennya.

Setengah faktor gen ini datang dari orangtua.

Selebihnya, asupan gizi dan aktivitas fisik yang merangsang pertumbuhan tulang turut andil dalam pertumbuhan tinggi badan anak.

Sejak lahir, panjang badan bisa dimonitor pertambahannya lewat grafik pertumbuhan yang biasanya ada di buku rekam medis atau Kartu Menuju Sehat (KMS).

Grafik tersebut menggunakan ukuran persentil untuk mengawal pertambahan tinggi serta berat badan anak.

Persentil merupakan sistem rata-rata untuk melihat apakah anak tumbuh sesuai yang diharapkan.

Kalau ayah/ibu merasa pertumbuhan anak batitanya terlambat, dokter umumnya akan membandingkan tingginya itu dengan grafik pertumbuhan dan ukuran-ukuran sebelumnya.

Bila terjadi penyimpangan, dokter akan mendiskusikan dengan orangtua untuk mengambil tindakan yang perlu.

Jika diambil persentil tengah, rata-rata anak satu tahun tingginya 71–76 cm.

Baca Juga: Makan Ubi Jalar Bisa Menambah Tinggi Badan Anak di Masa pertumbuhan, Setelah Ini Pasti Ibu-ibu Langsung Borong Ubi di Pasar

Penambahan TB di usia batita dapat diukur setiap tahun sekali, yaitu sekitar 5–7 cm setiap tahun.

Supaya tidak lupa, ukurlah TB anak di hari ulang tahunnya.