Sebelum Jadi Korban Bom di Surabaya, Evan Gandeng Tangan Adiknya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 14 Mei 2018 | 11:58 WIB
evan sempat gandeng tangan nathanael sebelum ledakan bom (ikolase tribun sumsel)

Sempat dikabarkan stabil setelah memeroleh transfusi darah, Nathanael menyusul kakaknya berpulang pukul 20.15 WIB di IGD rumah sakit yang sama.

Berita meninggalnya Nathanael belum didengar oleh Wenny, sang ibu, karena Wenny masih dalam proses pemulihan pasca operasi.

Menurut seorang kerabat yang juga merupakan saksi mata, Wenny sempat membeberkan kronologi ia dan keluarga sampai di gereja dan akan menjalankan ibadah sebelum akhirnya bom merenggut nyawa dua anak laki-lakinya.

BACA JUGA: Keluarga Sangat Terpukul, Evan Anak 11 Tahun Meninggal dan Adiknya Dinyatakan Kritis Akibat Ledakan Bom di Surabaya

Kepada saksi, Wenny mengaku kejadian tersebut terjadi setelah ia dan dua anaknya turun dari mobil.

"Turun dari mobil Evan gandeng adiknya bersama keluarganya masuk menuju gereja," ungkap rekan Wenny.

Wenny sempat bercerita jika saat ia berjalan menuju gereja, ia melihat ada motor yang menerobos halaman Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, tetapi berusaha dihadang oleh pihak keamanan.

BACA JUGA: Kembali Libatkan Perempuan dan Anak-Anak, Ini Detik-detik Ledakan Bom di Polrestabes Surabaya

Tak lama setelah ia melihat petugas menghadang motor, terdengar ledakan yang sangat keras sehingga anak-anak Wenny serta Wenny terempas terkena hembusan ledakan.

Di saat yang bersamaan, Wenny masih sempat melihat Evan berusaha melindungi adiknya dari serpihan ledakan.

Keduanya lebih dahulu terkena percikan yang mengakibatkan sekujur tubuhnya luka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Menurut kesaksian rekan juga, jenazah Evan telah diambil oleh pihak keluarga dari RS Bedah, (14/5/2018) dini hari untuk disemayamkan di rumah duka, sedangkan sang adik masih berada di rumah sakit.