Sebelum Jadi Korban Bom di Surabaya, Evan Gandeng Tangan Adiknya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 14 Mei 2018 | 11:58 WIB
evan sempat gandeng tangan nathanael sebelum ledakan bom (ikolase tribun sumsel)

Nakita.id - Kejadian yang masih menjadi duka mendalam dan bahkan akan menimbulkan trauma bagi keluarga juga masih sangat melekat di benak dan hati masyarakat Indonesia.

Belum lama kejadian ledakan bom yang menyerang tiga gereja di Surabaya, malam harinya pada (13/5/2018) menyerang Ruman Susun Sewa (Rusunawa), Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Belum hilang dari benak masyarakat, kembali terjadi pagi tadi pukul 08.50 WIB, ledakan bom menyerang Polrestabes Surabaya, Jawa Timur.

Sampai berita ini ditulis, reporter dan juga awak media masih berusaha menelusuri kasus di balik ledakan bom yang juga memakan korban yang merupakan perempuan dan anak-anak.

BACA JUGA: Sempat Dilakukan Operasi, Nathanael, Adik Evan Menghembuskan Napas Terakhir

Bahkan saat ledakan bom yang menyerang tiga gereja di Surabaya, dua korban yang merupakan anak-anak menjadi korban dan dinyatakan meninggal.

Ledakan bom yang menyerang Gereja Santa Maria Tak Bercela pada Minggu (13/5/2018) pagi menyisakan luka bagi keluarga korban.

Vincentius Evan meninggal dunia akibat mengalami luka parah di sekujur tubuhnya karena terkena percikan logam akibat ledakan bom.

Evan meninggal dunia setelah sampai di Rumah Sakit Bedah Manyar, Surabaya.

BACA JUGA: Kakaknya Meninggal Akibat Ledakan Bom, Kaki Adik Evan Terpaksa Harus Diamputasi

Terdapat luka bakar, patah tulang, dan luka lainnya di tubuh Evan, tak lama setelah sampai di rumah sakit, Evan menghembuskan napas terakhirnya.

Sedangkan di saat bersamaan, Nathanael mengalami kondisi kritis, Nathanael mengalami luka parah dan harus dilakukan tindakan amputasi kira-kira pukul 16.00 WIB di RS Bedah, Manyar.

Sempat dikabarkan stabil setelah memeroleh transfusi darah, Nathanael menyusul kakaknya berpulang pukul 20.15 WIB di IGD rumah sakit yang sama.

Berita meninggalnya Nathanael belum didengar oleh Wenny, sang ibu, karena Wenny masih dalam proses pemulihan pasca operasi.

Menurut seorang kerabat yang juga merupakan saksi mata, Wenny sempat membeberkan kronologi ia dan keluarga sampai di gereja dan akan menjalankan ibadah sebelum akhirnya bom merenggut nyawa dua anak laki-lakinya.

BACA JUGA: Keluarga Sangat Terpukul, Evan Anak 11 Tahun Meninggal dan Adiknya Dinyatakan Kritis Akibat Ledakan Bom di Surabaya

Kepada saksi, Wenny mengaku kejadian tersebut terjadi setelah ia dan dua anaknya turun dari mobil.

"Turun dari mobil Evan gandeng adiknya bersama keluarganya masuk menuju gereja," ungkap rekan Wenny.

Wenny sempat bercerita jika saat ia berjalan menuju gereja, ia melihat ada motor yang menerobos halaman Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, tetapi berusaha dihadang oleh pihak keamanan.

BACA JUGA: Kembali Libatkan Perempuan dan Anak-Anak, Ini Detik-detik Ledakan Bom di Polrestabes Surabaya

Tak lama setelah ia melihat petugas menghadang motor, terdengar ledakan yang sangat keras sehingga anak-anak Wenny serta Wenny terempas terkena hembusan ledakan.

Di saat yang bersamaan, Wenny masih sempat melihat Evan berusaha melindungi adiknya dari serpihan ledakan.

Keduanya lebih dahulu terkena percikan yang mengakibatkan sekujur tubuhnya luka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Menurut kesaksian rekan juga, jenazah Evan telah diambil oleh pihak keluarga dari RS Bedah, (14/5/2018) dini hari untuk disemayamkan di rumah duka, sedangkan sang adik masih berada di rumah sakit.