Pola Tidur Usia 1-2 Tahun dan 2-3 Tahun yang Perlu Ibu Tahu!

By Ipoel , Kamis, 17 Agustus 2017 | 10:00 WIB
Pola Tidur Batita (Ipoel )

Hal itu terjadi umumya karena si batita mengompol, haus, lapar, atau sekadar ingin memuaskan kebutuhan oralnya (mengempeng).

Setelah dipenuhi kebutuhannya, si kecil biasanya akan meneruskan tidurnya.

Namun, terkadang kantuknya hilang dan ia ingin bermain bersama orangtuanya. 

Sebaiknya, meskipun kedua orangtua sedang fit dan tidak masalah jika meladeni si kecil, acara tidur diteruskan lagi.

Caranya, ajaklah si batita berbaring lalu tepuk-tepuk pahanya, atau usap-usap kepalanya.

Jika ia ingin turun dari tempat tidur, gendong saja dan ninabobokan dengan ayunan dan senandung lagu.

Kalau ia tidak mau digendong dan ingin memainkan benda-benda di kamar, cukup awasi kegiatannya secara pasif dan bicara seperlunya.

Yang penting, suasana kamar tetap hening agar si kecil cepat kembali mengantuk.

Kalau orangtua meladeninya secara aktif, anak akan terangsang untuk juga bermain aktif dan akibatnya tidur larut malam.

Pola tidur larut dikhawatirkan akan menggeser waktunya bangun pagi, tidur pagi, tidur siang, tidur malam dan seterusnya sehingga nantinya mengganggu pola tidur orang serumah. Repot, kan?

Pola Tidur 2-3 Tahun

Memasuki usia 2-3 tahun, pola tidur anak sudah lebih pasti, mengarah ke pola tidur anak.