Mengatasi Negativisme

By Ipoel , Kamis, 13 Desember 2012 | 20:00 WIB
Mengatasi Negativisme (Ipoel )

Sebaiknya to the point agar lebih mudah dipahami dan hindari menggunakan kata "jangan" karena anak hanya akan menangkap kata kerja yang mengikuti kata jangan. Kalau kita mengatakan "Jangan naik," yang dilakukannya justru ia akan naik. Sebaiknya, beritahu di awal apa-apa saja yang perlu disepakati, "Kamu boleh naik ayunan, tapi pegang erat-erat, ya."

Contoh komunikasi efektif dengan batita 1—2 tahun:

Ayah: Dek, buang sampah di keranjang sampah, ya. Hayooo mana tempat sampahnya?"

Anak: Mana, Yah? Mana?

Ayah: (Beri waktu pada anak untuk mengolah pikirannya dan mencari letak tempat sampah, tapi jangan terlalu lama membiarkannya bingung, kemudian katakan,) Tuh... tempat sampahnya ada di pojok ruangan.

Anak: Oh iya ya....

Ayah: Adek bisa ke sana sendiri dan buang sampahnya, kan? (Bila anak melakukan apa yang orangtua sebutkan, lontarkan pujian.) Wah... pintar! Anak Ayah sudah bisa buang sampah sendiri.

Contoh komunikasi efektif dengan batita 2—3 tahun:

Ibu: Adek, kok manjat-manjat teralis jendela sampai tinggi begitu?" (Biarkan sejenak anak mengolah sapaan orangtua.)

Anak: Aku kan udah gede, Ma. (Anak tetap memanjat.)

Ibu: Iya... udah gede, makanya udah tahu dong permainan yang bahaya dan enggak. Menurut Adek, kalau naik-naik seperti itu gimana?

Anak: Enggak bakal jatuh. Aku kan udah bisa naik-naik begini.

Ibu: Oh ya? Coba sekarang lihat ke bawah. Lantai rumah kita permukaannya keras, kan? Kalau Adek manjat setinggi itu bisa

berakibat apa, ya? (Dengan nada suara yang terjaga tetap rendah dan tanpa disertai pelototan mata.)