Kisah Lain Pelaku Bom di GKI Diponegoro Surabaya, Keluarga Puji Beberkan Cerita Sejujurnya

By Fita Nofiana, Senin, 14 Mei 2018 | 18:47 WIB
sosok puji kuswati, pelaku ledakan bom GKI Diponegoro Surabaya (collage nakita.id)

BACA JUGA: Fenomena Kasus Bom Libatkan Keluarga, Ini Kata Pengamat Teror dan KPAI

Tapi ternyata mobil itu yang digunakan untuk bom bunuh diri oleh suaminya, Puji," ujar Rusiono.

Puji sendiri tidak masuk dalam kartu keluarga Koesni. Karena sejak masih usia 20 bulan, Puji diasuh kerabatnya di Magetan, Jawa Timur.

Puji adalah anak ketiga dari empat bersaudara dari Koesni, pengusaha jamu yang terkenal sukses.

Puji Kuswati melakukan bom bunuh diri bersama dua anak perempuannya, Fadhila dan Pamela Riskita, di GKI Diponegoro.

Sementara kedua anak laki-lakinya, Yusuf Fadil dan Firman Halim, meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, dengan mengendarai sepeda motor.

BACA JUGA:Sisi Lain Puji Kuswati, Ibu Libatkan Anaknya Pada Peledakan Bom GKI Surabaya

Sementara Dita Upriyanto, sebagai kepala keluarga, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat dengan mengendarai mobil.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Sempat Tak Restui Pernikahan Pasangan Pelaku Bom Surabaya",