Nakita.Id - Mulai usia 1 tahun anak dapat diberikan makanan keluarga. Apa yang anggota keluarga lain makan, anak bisa mengonsumsinya. Aktivitas makannya pun sama, 3 kali sehari dan 2 kali camilan di sela-sela waktu makan antara pagi-siang dan siang-malam. Tentu kita juga perlu melihat kemampuan mengunyah anak, mengingat giginya yang belum lengkap. Umumnya dia belum bisa mengunyah makanan keras sehingga makanan itu baru bisa diberikan setelah ia siap.
Kebutuhan gizi makro dan mikro harus diperhatikan. Makro berarti zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Mikro berarti zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil. Inilah takaran zat gizi yang dibutuhkan di usia 1-3 tahun: Kebutuhan energi/kalori gizi makronya 1.000 kkal, kebutuhan protein 25 g, dan kebutuhan air 1,1—1,4 liter atau 5—7 gelas per hari. Sementara kebutuhan gizi mikronya vitamin A 400 RE, Folat 150 µ, kalsium 500 mg, zat besi 8 mg, yodium120 µg, dan zinc/seng 8,3 mg. Semakin bertambah usia, semakin bertambah jumlah asupan gizi yang dibutuhkan. Itulah nutrisi tepat untuk anak 1-3 tahun.
Ini Kiat Agar Anak Tak Mengemut Makanan
Anak juga membutuhkan 8 jenis asam amino esensial dalam porsi besar untuk memperkuat otot dan perkembangan fungsi otaknya karena mereka mulai aktif mengeksplorasi lingkungan. Asam amino tersebut adalah leucine, Isoleucine, valine, lycine, tryptophan, methionen, threonine, phenylalanine.
Yang harus dicatat, di usia ini anak mulai sulit makan. Pasalnya mulai tumbuh otoritas dalam diri sang buah hati yang membuatnya ikut menentukan mana yang mau ia lakukan atau tidak, termasuk makan. Segera cara tahu penyebab dan segera atasi agar kebutuhan nutrisi anak di masa emas ini dapat dipenuhi.
Baca juga: 5 Penyebab Anak Sulit Makan
Nakita.Id - Di usia 4-5 tahun, kerap kali muncul penolakan keras dari anak terhadap sayur. Apalagi jika ia sudah telanjur mengenal junk-food yang rasanya gurih dan minuman yang manis. Untuk sementara sayur bisa diganti dengan buah karena kandungan vitaminnya relatif sama. Bagi anak yang tidak suka buah, jangan menyerah, carilah cara mengolah buah-buahan dengan kreatif. Bisa dengan dibuat jus, sop buah, atau dengan penyajian unik sehingga menarik perhatian anak. Pilihlah buah segar dan manis sehingga anak menyukainya.
Kemampuan bersosialisasi anak 4-5 tahun sudah lebih matang dan ia mulai suka bermain dengan anak sebayanya. Hal ini mungkin akan membuat anak lebih memilih bermain daripada makan. Ia juga mulai suka menunda makan, mengikuti selera makan teman: senang makan yang manis-manis, tidak suka sayuran, pilih-pilih makanan, dan suka jajan. Padahal di sisi lain asupan nutrisinya harus lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuhnya supaya tidak mudah terserang penyakit.
Agar anak senantiasa sehat, penuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro untuk anak 4-5 tahun. Begini langkah menghitungnya, seperti dikutip dari klinikgizi.com:
- Tentukan Desirable Body Weight (DBW) atau Berat Badan Ideal. Penentuan berat badan ideal untuk anak balita (1-5 tahn) secara sederhana dapat menggunakan rumus BBI = (usia dalam tahun x 2) + 8
- Tentukan Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Makro (karbohidrat, protein, lemak) dan Mikro (vitamin dan mineral) Per Hari. Caranya:
- Kebutuhan energi/kalori pada anak balita dapat dilakukan dengan rumus: a. Keb. energi = 1000 + (100 x usia dalam tahun) b. Keb energi usia 1-3 tahun = 100 kalori/kg BBI Keb energi usia 4-5 tahun = 90 kalori/kg BBI
- Kebutuhan protein adalah sebesar 10% dari total kebutuhan energi sehari, dapat dihitung : (10% x Total Energi Harian) : 4 = x gram
- Kebutuhan lemak yaitu sebesar 20% dari total energi harian yaitu : (20% x Total Energi Harian) : 9 = x gram
- Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari total (dalam persen) energi harian dikurangi prosentase protein dan lemak.
Protein merupakan zat gizi makro sumber energi (4 kkal/gram). Protein tak dapat berfungsi baik dalam tubuh tanpa kecukupan sumber energi lain (karbohidrat dan lemak) dan zat-zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Sumber protein dari makanan hewani (telur, ikan, daging, daging unggas, susu dan hasil olahnya) dan dari makanan nabati (kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang tolo, kacang merah, kedelai dan hasil iolahnya seperti tempe, tahu, oncom dan susu kedelai). Protein tersusun dari asam-asam amino.
Lemak DHA berperan dalam pembentukan sel saraf otak, melindungi serabut sel saraf dan pemeliharaan fungsi otak dan indera penglihatan, khususnya retina mata. Minyak ikan juga mengandung vitamin A dan D dalam jumlah tinggi. Kuning telur mengandung kolin yang dapat membantu perkembangan memori.
Contoh perhitungan:
Contoh : Balita kita berusia 4 tahun, maka BBI nya adalah: (4 thn x2)+8 = 16 kg
Kebutuhan kalori:
- 100 kal/kg BBI, yaitu 90×16 kg = 1440 kalori/hari
Kebutuhan zat gizi:
- Protein 10% dari total kalori = (10% x 1440 kalori) : 4 = 36 gram
- Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1440 kalori) : 9 = 32 gram
- Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan lemak = (70% x 1440 kalori) : 4 = 252 gram
Baca juga: Makanan untuk Kecerdasaan Otak Anak
Di usia ini anak juga butuh kalsium dan fosfor dalam kadar tinggi untuk memperkuat tulang karena anak harus tumbuh semakin tinggi, termasuk2 untuk pertumbuhan gigi-geliginya. Zat gizi mikro yang dibutuhkan antara lain:
- kalsium 500 mg
- zat besi 9 mg
- yodium 120 µ
- zinc/seng 10,3 mg
Baca juga: Ingin Anak Cerdas Konsumsi 10 Makanan Ini Pembagian Makanan Sehari Diet 1000 kalori 30 gram Protein (untuk batita 2 tahun):
- Nasi 3P = 300 gram (2 gelas)
- Protein hewani 3P = 100 gram ( 2 potong sedang)
- Protein nabati 2,5P = 75 gram tempe/30 gram kacang hijau (1 potong tempe/2 sendok makan )
- Sayuran 1,5P = 1250 gram (1 gelas sayuran masak)
- Buah 3P = +/- 250 gram
- Minyak 2,5P = 12,5 gram (2 sendok teh)
Sumber: klinikgizi.com