10 Penemuan Kesehatan Anak Selama 2015 yang Mama Harus Tahu

By Ipoel , Rabu, 16 Desember 2015 | 03:38 WIB
10 Penemuan Kesehatan Anak Selama 2015 yang Mama Harus Tahu (Ipoel )

Orangtua seharusnya membatasi anak-anak mereka dalam mengonsumsi pizza atau setidaknya menambahkan makanan yang sehat dengan topping sayur-sayuran misalnya.

4. Penderita ADHD meningkat, terutama pada anak perempuan

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) seringkali dikaitkan dengan masalah pada anak laki-laki. Namun, sebuah studi terbaru yang dirilis bulan Desember menemukan, bahwa prevalensi pengidap ADHD meningkat di AS sekitar 43 persen anak-anak usia sekolah.

Selain itu, berdasarkan penelitian di tahun 2003 - 2011, terdapat lonjakan pada jumlah penderita anak perempuan sekitar 55%. Hingga saat ini, para peneliti masih belum menemukan jawabannya.

Menurut dokter, anak perempuan mempunyai gejala-gejala yang lain, seperti impulsif dan sulit untuk fokus. Penelitian ini menjelaskan, bahwa ADHD akan menjadi masalah umum dan orangtua, guru bahkan dokter, karena ini adalah masalah yang sangat penting yang mungkin terabaikan di masa lalu.

5. Penderita autisme juga meningkat

Penderita Autism Spectrum Disorder (ASD) diprediksi akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada bulan November, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) merilis data terbaru yang memperkirakan 1 dari 45 anak-anak di AS mengidap ASD berdasarkan wawancara dengan orangtua. Prakiraan tersebut lebih tinggi dibanding data yang sering disebutkan oleh catatan medis, yaitu 1 dari 68 anak-anak.

6. Anak yang makan pilih-pilih tidak akan berlangsung lama

Pada tahun 2015 para peneliti berpendapat, bahwa itu seharusnya bukan sebuah fase. Para peneliti menemukan, bahwa anak-anak prasekolah selalu memilih-milih makanan dan mereka juga berpotensi memiliki resiko besar untuk kecemasan dan depresi.

Penelitian ini tidak mengembangkan sebab akibat dan  para peneliti mengatakan, bahwa ini bukanlah hubungan yang mudah. Untuk sekarang, masalah ini harus menjadi perhatian para orangtua dan dokter jika kebiasaan anak memilih-milih makanan menjadi sangat mengganggu.

7. Menunda melepas tali pusat pada bayi mempunyai manfaat

Meskipun tidak semua dokter dan bidan yang menunda melepas tali pusat bayi, sebuah riset di 2015 menunjukkan, bahwa hal tersebut baik dilakukan.