Orangtua Kerap Melakukan Kekerasan Verbal Pada Anak

By Ipoel , Senin, 18 Mei 2015 | 02:00 WIB
Orangtua Kerap Melakukan Kekerasan Verbal Pada Anak (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Kekerasan verbal adalah kekerasan terhadap perasaan dengan menggunakan kata-kata yang kasar tanpa menyentuh fisiknya. Akibatnya, ucapan atau kalimat yang dilontarkan tersebut dapat memengaruhi kondisi emosional anak. Pelaku Kekerasan Verbal Pada Anak:Pelaku kekerasan verbal adalah orang dewasa. Penyebab Kekerasan Verbal Pada Anak:

Umumnya, kekerasan verbal dilakukan oleh orang dewasa kepada anak tidak disertai dengan niat jahat. Awalnya, pada beberapa kasus, orangtua/guru/orang dewasa melakukan hal tersebut dengan tujuan baik, yakni untuk mendidik si anak, namun pemilihan katanya tidak tepat sehingga membuat anak terganggu perasaannya. Contoh: “Kok kamu bodoh sekali ya, begitu saja tidak bisa.”;

“Masa adikmu lebih pintar dari kamu sih?”; “Sudahlah, kamu tidak perlu mengerjakan itu, sudah pasti kamu tidak dapat mengerjakannya.” Jadi, ada orangtua/orang dewasa yang tidak menyadari telah melakukan kekerasan verbal pada anak ketika melontarkan sebuah kalimat dan sudah dapat dikategorikan sebagai kekerasan verbal.Bentuk Kekerasan Verbal Pada Anak:

Kekerasan verbal dapat dibedakan menjadi: ucapan yang mengintimidasi, menggertak, memaki, merendahkan, membentak, mengancam, meneriaki, memfitnah, menakut-nakuti, menghina, memberikan sebutan yang tidak pantas (labeling), dan lain-lain. Dampak Kekerasan Verbal Pada Anak:

Ada beberapa dampak yang timbul pada anak ketika mendapat kekerasan verbal. Ketika dampak-dampak tersebut tidak terdeteksi oleh orangtua dan tidak ditangani dengan tepat, maka kemungkinan yang terjadi adalah dampak-dampak tersebut akan terbawa hingga dewasa. Dengan demikian selama proses perkembangannya si anak akan terus terganggu.Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi:

* Hilangnya kepercayaan diri pada anak.

* Muncul perasaan tidak berdaya pada anak.

* Prestasi yang terus menurun, baik prestasi di sekolah maupun luar sekolah.

* Lemahnya daya kreativitas anak.

* Muncul kecemasan dalam diri anak.

* Muncul sikap agresif sebagai wujud perlindungan diri.

* Anak kesulitan berhubungan dengan teman sebaya karena hilang kepercayaan dirinya.Deteksi Kekerasan Verbal Pada Anak: