Umumnya, anak yang mengalami kekerasan verbal menunjukkan tanda-tanda yang sebenarnya terlihat sangat jelas. Tentunya jika para orangtua/guru mencermati atau memerhatikan. Contoh:
* Si Adon awalnya menyukai pelajari matematika, tetapi beberapa waktu kemudian Adon tidak lagi menyukai matematika, bahkan membenci matematika.
* Nako adalah seseorang anak yang selalu riang dan memiliki rasa ingin tahu tinggi, sehingga banyak bertanya kepada siapa pun. Suatu ketika Nako diam dan tidak menunjukkan sifat-sifat seperti Nako sebelumnya.
Sayangnya, orangtua/orang dewasa sering kali tidak terlalu memerhatikan hal tersebut karena kesibukan kita di pekerjaan. Akibatnya, menganggap itu sebagai hal biasa, hingga berlalunya waktu barulah menyadari dan mencurigai ada sesuatu yang tidak beres. Untuk itu, penting bagi orangtua/orang dewasa memerhatikan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada anak.
Solusi Kekerasan Verbal Pada Anak:
Tumbuhkan kepercayaan diri sang anak, rangkullah anak dan berikan perhatian kepadanya. Pendekatan dan perhatian orangtua serta komunikasi yang dilakukan mampu menumbuhkan kembali rasa percaya diri anak. Atau, bila orangtua merasa tidak ada perubahan dan tidak dapat mengatasi dengan tepat, alangkah baiknya bila orangtua segera membawa anak ke profesional (psikolog atau dokter anak) untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
KOMENTAR