Ini yang Perlu Dilakukan Orangtua Agar Anak Mandiri, Percaya Diri dan Tidak Cengeng

By Ipoel , Selasa, 17 Oktober 2017 | 04:50 WIB
6 Kiat Melatih Anak Supaya Mandiri (Ipoel )

Nakita.id - Anak yang mandiri dan percaya diri pastinya membanggakan orangtua.

Peran orangtua atau lingkungan terhadap tumbuhnya kemandirian pada anak sejak usia dini merupakan suatu hal yang penting dan mengingat bahwa kemandirian pada anak tidak bisa terjadi dengan sendirinya, sehingga orangtua perlu melatihnya.   Berikut ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk melatih kemandirian si kecil.

Baca juga: Kecerdasan Diri Membuat Anak Mandiri  1.Latihan untuk meninggalkan si kecil

Salah satu masalah umum dalam hal kemandirian bayi adalah kesulitan untuk meninggalkannya.

Apakah si kecil selalu menangis dan merengek setiap Anda akan berangkat ke kantor atau pergi meninggalkannya?

Jangan biasakan menipu anak dengan cara pergi diam-diam.

Sebelum Ibu pergi meninggalkannya, pamitlah dan katakan dengan yakin bahwa Ibu akan segera kembali. 

2.Ciptakan suasana rumah yang aman untuk berpetualang dan eksplorasi?

Untuk meningkatkan kemandirian pada anak harus diberikan kesempatan seluasnya dalam mengeksplorasi hal-hal baru. A

gar tidak berbahaya, orang tua perlu menciptakan suasana rumah yang aman bagi petualangan anak. 

Daripada anda harus bolak-balik berkata “Jangan”, setiap kali anak memegang sesuatu yang dapat membahayakannya, letakkan objek yang berbahaya jauh dari jangkauannya. 

Baca juga: Ini Kegiatan Sederhana Agar Anak Mandiri Dan Percaya Diri  3. Tahan keinginan untuk selalu ikut campur

 Bagaimana anak mau mandiri, bila orangtua selalu mendikte. Memang wajar apabila orangtua rasanya selalu ingin membantu anak, terutama bila ia mengalami kesulitan.

Akan tetapi Ibu perlu menahan sedikit keinginan tersebut, sebab banyak hal juga dapat dipelajari dari kesalahan atau kegagalan.

Namun anak pun bisa jadi merasa tertekan bila terus menerus melakukan kesalahan, untuk itu Ibu harus bijak menilai situasi dan tepat dalam menempati posisi penonton, motivator, atau penolong bagi anak. 4.Jangan remehkan kemampuan anak dan selalu besarkan hatinya bila merasa tak bisa lakukan sesuatu dengan sempurna,

Hal itulah hal pertama yang harus diperhatikan orangtua. Usia 9 bulan-2 tahun adalah saat-saat awal anak mencoba pahami perintah.

Lakukan perintah itu secara berulang dengan nada memohon. Misalnya dengan kalimat “tolong”, bukan dengan kata yang keras dengan kesan marah.

Pujilah bila anak sudah bisa melakukan sesuatu, seperti merapikan mainannya, membuang sampah, mengambilkan remote TV dan lainnya.

Disiplin dan rasa hormat tetap bisa dilatih tanpa Ibu perlu menjadi galak pada anak. Mengarahkan anak akan lebih efektif daripada memerintah.

Baca juga: Agar Anak Mandiri, Terapkan 5 Cara Pengasuhan Ini  5. Perlu kesabaran yang ekstra dari orangtua dan keluarga

Anak di usia ini tentunya tak bisa lakukan dengan sempurna, bahkan kesannya bisa mengacau.

Berikan dekapan dan arahan saat anak mulai kesal tak dapat melakukan tugas kemandiriaan dengan sempurna.

Katakan dengan lembut tanpa kesan menyalahkan dan beritahu langkah-langkah yang harus dilakukan saat Ibu mencoba melatih kemandirian sejak balita.

Katakan dan tunjukkan kasih sayang Ibu serta dukungan pada balita secara konsisten, hal ini akan meningkatkan rasa percaya dirinya.

Dengan demikian dia akan lebih yakin pada dirinya, serta tidak ragu untuk mencoba hal-hal yang baru. Ingat, kemandirian pada anak memerlukan pengorbanan dari orangtua.